Cak Imin: Netralitas ASN Mutlak, Kalau Tidak Maka Pemilu Itu Kotor

Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Batang - Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar mengajak aparatur sipil negara, polisi, TNI, dan KPU bisa menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024 agar pesta demokrasi rakyat berjalan damai, lancar, dan menyenangkan.

DKPP Terima Ratusan Pengaduan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sepanjang 2024

"Yang penting sekarang, semua harus belajar dari kesalahan; netralitas itu mutlak, kalau tidak maka pemilu itu kotor. Kalau pemilu kotor, Indonesia hancur gara-gara titik nol demokrasi," katanya usai menghadiri acara Konsolidasi Internal Pemenangan Amin di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis, 16 November 2023.

Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin meminta para wasit semuanya harus berjalan adil (fair) sehingga ASN, polisi, TNI, dan KPU semuanya harus betul-betul menjaga (netralitas), bukan hanya untuk soal Amin melainkan soal pemilu yang dilahirkan dengan fair karena akan memperkuat pemerintahan yang baru.

Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan Ballpress di Jalur Tikus Perbatasan Indonesia-Malaysia

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.

Photo :
  • Dok. VIVA

"Siapa pun yang menang, nanti akan mendapatkan dukungan yang kuat dari semua pihak, legitimate namanya," katanya.

Oposisi Diperlukan agar Ada yang Mengingatkan kalau Ada Penyimpangan, Menurut Pakar BRIN

Ia mengaku bersyukur dapat berkumpul bersama para kiai, aktivis PKB, dan aktivis Nahdathul Ulama untuk menyamakan persepsi, menyamakan gerak pada pelaksanaan Pemilu 2024.

"Insyaallah sepulang dari sini (Batang), kita akan terus bekerja keras karena saya ingin di Kabupaten Batang dan daerah pemilihan di sini supaya Anies-Cak Imin (Amin) menang di Pemilu 2024," katanya.

Dia menceritakan bahwa sosok calon presiden Anies Baswedan yang berpasangan dengan dirinya adalah teman lama saat sama-sama belajar di UGM Yogyakarta, sama-sama dalam gerakan mahasiswa, dan mengupayakan agar perubahan pada masa Orde Baru diganti dengan rezim demokrasi.

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Oleh karena itu, hari ini kita ingin juga memimpin perubahan agar keadilan lebih terasa, di mana yang besar tetap boleh besar, dan yang kecil harus bisa besar. Demokrasi berjalan, kebebasan berfikir, undang-undang ITE kita evaluasi karena itu hanya akan menyulitkan rakyat untuk berekspresi dengan bebas," katanya.

Pada kegiatan itu, cawapres nomor urut 1 itu didampingi Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri, Wakil Bendahara Umum Bambang Susanto, Ketua DPW PKB Jawa Tengah (Jateng) Kiai Haji M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dan Ketua DPC PKB Kabupaten Batang Fallas. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya