Di Bandung, Anies Janjikan Permudah Urus KPR hingga Cerita Berani Tutup Alexis

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sumber :
  • Instagram @aniesbaswedan

Bandung - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melanjutkan aktivitasnya di hari kedua kampanye di Jawa Barat, Rabu, 29 November 2023. Anies menemui elemen pendukungnya di Grand Ballroom, Jalan Jenderal Sudirman, Bandung.

Anies Tak Bisa Tentukan Sebagai Oposisi: Saya Bukan Pimpinan Partai

Dalam kesempatan itu, ia punya tekad membenahi urusan pangan hingga kemudahan mengurus Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dia menyinggung pengajuan KPR masih sulit untuk pekerja informal.

Namun, menurut dia, urusan pembelian kendaraan roda empat atau dua saat ini malah dipermuda.

Cak Imin Titipkan 8 Agenda Perubahan ke Prabowo-Gibran, Apa Saja?

"Beli motor atau mobil keluar dari showroom harganya naik atau turun? Turun. Kenapa justru dimudahkan punya aset yang harganya turun. Betul tidak?" kata Anies di Bandung.

"Haruskah ini diteruskan, haruskah ini diubah?" tanya Anies yang dijawab berubah serentak oleh pendukungnya.

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Kota Bandung.

Photo :
  • Instagram @aniesbaswedan

Dia mengatakan jika pekerja informal punya rumah maka akan punya nilai aset yang harganya meningkat terus.

"Dan, sekali punya rumah nilainya meningkat terus. Kalau meningkat, hitungan asetnya lebih besar," ujar eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Namun, ia menuturkan kondisi sulitnya dalam KPR bagi pekerja informal sudah terjadi berpuluh-puluh tahun.

Anies pun menyoroti saat ini ada sekitar 12 juta keluarga yang perlu rumah. Namun, kata dia, mereka sulit dapat rumah karena prosedur KPR-nya yang tidak berpihak.

"Jadi, hitung-hitung harus dikerjakan, perlu kemenangan. Kalau tidak ada kemenangan, tidak bisa merubah, perubahan itu membutuhkan kemenangan," jelas Anies.

Kemudian, dia menceritakan pengalamannya saat memimpin DKI Jakarta. Dia menyinggung salah satu kebijakanya yaitu menutup Alexis.

"Saya beri contoh di Jakarta dahulu ada sebuah tempat yang tak patut dikunjungi namanya Alexis," kata Anies.

Dia mengatakan Alexis sebelum dirinya jabat Gubernur DKI selalu diprotes dan didemo berkali-kali. Tapi, tetap saat itu tak bisa ditutup.

Namun, kemenangannya di Pilkada Jakarta 2017 membuat Anies punya kewenangan sebagai DKI-1 untuk menutup Alexis.

"Lalu, pada 2017 terjadi pergantian gubernur, Alexis berhasil ditutup dengan selembar kertas dan tanda tangan. Itu namanya kewenangan. Kalau ada kewenangan bisa  melakukan perubahan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya