Punya Modal Elektoral Kuat, Prabowo-Gibran Potensi Menang di Jatim
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai punya potensi menang di Jawa Timur. Salah satu alasannya karena duet yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu punya modal elektoral kuat.
Demikian disampaikan Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Unair), Prof Kacung Marijan. Bagi Prof Kacung, hal itu tak terlepas dari dukungan besar yang diperoleh Prabowo-Gibran.
"Prabowo Gibran sampai sejauh ini memiliki dukungan besar dari masyarakat Jawa Timur. Karena keduanya berhasil membangun hubungan dengan baik," kata Prof Kacung, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 20 Desember 2023.
Prabowo Subianto di GOR Soekarno-Hatta, Kota Blitar
- Istimewa
Menurut analisanya, Prabowo sebagai capres terkuat di wilayah Jatim. Dia menyampaikan seperti itu karena Prabowo berinvestasi politik dengan sering mengunjungi, menemui dan mendengar langsung setiap keluhan warga Jatim.
Dia bilang kondisi itu telah membantu membangun hubungan yang erat dengan para tokoh dan masyarakat Jatim. Dengan faktor itu, bisa memahami kebutuhan dan aspirasi mereka.
Pun, dia juga menyinggung deretan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang gabung di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ia menyebut dukungan sejumlah tokoh NU itu bisa perkuat keterpilihan Prabowo di Jatim.
"Sebab, dukungan NU terhadap Prabowo-Gibran tentu merupakan modal elektoral sangat kuat," ujar Prof Kacung.
Lebih lanjut, dia menuturkan keberadaan organisasi masyarakat keagamaan NU yang punya basis massa di Jatim dan bergabungnya sejumlah tokoh NU semakin menguatkan elektabilitas Prabowo-Gibran.
Kemudian, dari hasil survei Poltracking Indonesia periode 29 November-5 Desember 2024 dalam simulasi wilayah di Jatim, elektabilitas duet Prabowo-Gibran sangat tinggi.
"Itu menjadi bukti, Prabowo-Gibran memiliki dukungan besar di Jawa Timur," tutur Prof Kacung.
Penambahan Kementerian untuk Bagi-bagi Kekuasaan Lumrah dalam Politik, Menurut Pengamat
Pengamat politik mengatakan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto perlu mempertimbangkan penilaian rakyat jika ingin menambah jumlah kementerian dalam kabinet.
