TKN Sebut Partai Pendukung Ganjar dan Anies Tahu Rapat Komisi I DPR Tak Pernah Terbuka

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito.

Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan bahwa calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak emosi, terlebih saat debat capres yang dilaksanakan oleh KPU RI pada Minggu, 7 Januari 2024.

Hal itu dikatakan Nusron merespons pernyataan mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang menyatakan bahwa seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional.

"Mengenai Pak JK, sebetulnya tidak ada yang emosi di Pak Prabowo itu. Tidak ada emosi, Pak Prabowo justru diam dengan kesabarannya, dipojokkan, dicaci maki, kemudian disudutkan," kata Nusron saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari.

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut ia, Prabowo bahkan dengan sabar dan tidak terpancing ketika diminta untuk membuka data sistem pertahanan nasional oleh kedua rivalnya. Ia menyebut apabila data tersebut dibuka maka pihak asing akan tahu. "Menjadi, wow kalau gitu Indonesia enggak kuat-kuat amat, dong," katanya.

Nusron juga mengatakan tidak ada sidang di Komisi I DPR RI dengan agenda bersama Kementerian Pertahanan yang dilakukan secara terbuka untuk umum.

Menurutnya, hal itu adalah bagian dari upaya membentuk efek gentar atau deterrent effect.

Muncul Wacana Dewan Pertimbangan Agung Bakal Dihidupkan Lagi, JK: Kan Ada Wantimpres!

"Tidak pernah ada sidang di DPR, Komisi I, dengan Kemenhan itu terbuka secara umum, pasti tertutup, dan yang meminta tertutup itu anggota DPR sendiri. Cek jejak digitalnya itu dan termasuk partai pendukung Pak Ganjar dan Pak Anies yang minta itu tertutup," ujarnya.

Mantan Wapres Jusuf Kalla mendampingi kampanye Cak Imin

Photo :
  • Antara
Kader PDIP Usul Money Politics Dilegalkan, Djarot: Itu Sebetulnya Bentuk Kejengkelan

Dalam forum bertajuk "Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan" di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, JK menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.

"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?" ujar JK, berargumentasi.

Doli Kurnia soal Money Politic Dilegalkan: Itu Sindiran Saja, Masa Penyakit Dipelihara

Menurut JK, jika pemimpin maupun pejabat negara tidak bisa mengontrol emosinya, dampak besar bisa diterima oleh rakyat.

Oleh karena itu, ia menyebut seorang pemimpin maupun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan "pemikiran dingin" saat menanggapi maupun menyelesaikan persoalan.

"Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya