Fahri Hamzah Curiga Ada Kepentingan Asing Bermain di Balik Isu Pemakzulan Jokowi

Fahri Hamzah
Sumber :
  • Partai Gelora

Jakarta – Wacana pemakzulan Jokowi, belakangan mencuat. Terutama setelah desakan itu disampaikan oleh kelompok Petisi 100, yang mereka sampaikan saat bertemu Menkopolhukam, Mahfud MD.

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, merasa curiga dengan isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi ini. Apalagi usia pemerintahan saat ini tinggal beberapa bulan lagi.

Dia mensinyalir kalau ada upaya pengalihan kemenangan dari pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024.

"Bagaimana mungkin umur pemerintahan Pak Jokowi yang tinggal 9 bulan lagi, ada upaya pemakzulan. Makanya saya menggaungkan tagar aklamasi (Prabowo-Gibran), sebagai upaya menyelamatkan bangsa ini," kata Fahri, dalam keterangan persnya, dikutip VIVA pada Selasa 16 Januari 2024.

Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 ini mengatakan, juga ada kepentingan asing. Dia menyoroti bila putaran kedua pilpres berlangsung yang dijadwalkan pada 26 Juni 2024, maka ada waktu yang bisa dimanfaatkan di tengah situasi geopolitik global yang memanas.

Maka jeda waktu sekitar 4 hingga 5 bulan tersebut, menurutnya bisa saja ketegangan geopolitik di luar Indonesia itu dibawa masuk ke dalam. Targetnya, lanjut Fahri, adalah mengguncang keadaan.

"Ini yang harus diselamatkan. Karenanya kita harus bisa memastikan 14 Februari 2024 pintu masuknya gejolak global ke Indonesia tertutup rapat dengan cara menuntaskan pemilu pada 14 Februari. Maka hari-hari ini kita akan menyaksikan, seharusnya, semakin banyak yang akan datang dan menyatakan diri secara aklamasi  'kita memilih Prabowo-Gibran'. Ide besar ini lah yang kami sejak awal di Partai Gelora sampaikan kepada Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan keduanya mendukung," jelas politisi asal Sumbawa NTB itu.

Fahri yang kini maju sebagai caleg DPR RI Dapil NTB 1 itu mengatakan, jangan boleh ijinkan spekulasi terhadap bangsa ini, apalagi melibatkan asing.

Prabowo Bilang Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Elite PDIP Beri Penjelasan Begini

"Karena, sekali lagi saya katakan, ini adalah bangsa yang bisa kita gunakan untuk perjuangan global. Kita kawal Pak Jokowi sampai ujung dengan cara kita menangkan Partai Gelora, insya Allah Partai Gelora masuk Senayan (DPR RI) dan menjadi mitra koalisi pemerintah," katanya.

Politikus Senior PDIP Sebut Prabowo Banyak Kesamaan dengan Bung Karno
Pakar hukum tata negara Refly Harun.

Keras! Refly Sentil Anies: Dia Kan Individual, Tak Perlu Raker untuk Mengatakan Oposisi

Refly Harun membandingkan dua mantan capres yang kalah di Pilpres 2024 Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terkait menyampaikan sikap oposisi.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024