Wapres Ma’ruf Amin soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye: Saya Netral, Tidak Memihak

Wakil Presiden Maruf Amin memberikan keterangan pers kepada wartawan di sela-sela kunjungan kerja di Riau, Senin, 20 Maret 2023.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menanggapi pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan bahwa Presiden dan menteri boleh berkampanye serta berpihak pada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu.

Zulhas Respons Soal PKB-Nasdem Merapat ke Prabowo: Dulu Saya Dukung Katanya Pengkhianat

“Saya kira soal presiden, saya kira sudah jelas ya aturannya boleh. Ada yang tidak setuju, ada yang setuju, nah silakan saja nanti urusannya itu publik saja,” kata Maruf Amin di kantornya pada Kamis, 25 Januari 2024.

Tetapi, Ma’ruf mengaku sejak awal sudah komitmen akan bersikap netral dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024 ini. Sedangkan, kata dia, untuk masalah siapa yang akan dipilih itu nanti dilakukan di bilik suara TPS pada 14 Februari 2024.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

“Tapi saya sudah sejak awal sudah memposisikan diri untuk bersikap netral, tidak memihak. Saya bilang saya netral. Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti saja pada waktu tanggap 14 Februari dan tidak boleh ada yang tahu,” ujarnya.

Jokowi Singgung Peluang Besar Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Namun, Ma’ruf menegaskan sikapnya ini bukan berarti berbeda dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi di Lanud TNI Halim Perdanakusuma pada Rabu, 24 Januari 2024. Memang, kata dia, pemilu itu bersifat rahasia.

“Saya bilang itu urusan rahasia saya, saya menyebutnya amrun saksiyun qalbiyun, itu urusan hati dan personal. Dari saya sekarang memposisikan diri netral, saya kira enggak ada masalah ya, ini bukan perbedaan dengan Presiden. Memang, presiden sudah menyatakan seperti itu dan saya memang tetap netral,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut seorang presiden dapat memihak bahkan ikut berkampanye dalam pemilihan presiden atau Pilpres. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan selama tidak menyalahgunakan fasilitas negara. 

Hal itu, disampaikan Presiden Jokowi di tengah pertanyaan publik soal netralitas presiden di Pilpres 2024. 

"Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini (kampanye dan memihak) enggak boleh," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024. 

Meski menyatakan dapat memihak dan berkampanye, sampai sekarang Jokowi tak pernah secara gamblang menyatakan dukungannya untuk salah satu pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. 

Namun, dalam pertarungan Pilpres 2024 ini. Jokowi beberapa kali menampilkan kecondongannya mendukung Paslon 02, Capres-cawapres, Prabowo-Gibran. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya