Ganjar Pranowo Beberkan Hubungan Baik Dia, Mahfud MD dan Jokowi

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo Hadiri Kampanye Akbar di Manado, Sulawesi Utara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Manado - Calon presiden atau capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menghormati hak prerogatif Presiden Joko Widodo untuk menunjuk pengganti Mahfud MD yang mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Menkopolhukam di Kabinet Indonesia Maju karena ikut Pilpres 2024.

Zulhas Respons Soal PKB-Nasdem Merapat ke Prabowo: Dulu Saya Dukung Katanya Pengkhianat

Ganjar berharap, Mahfud tetap menjaga komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi. Meskipun tidak lagi berada di kabinet setelah memutuskan mundur. Pengunduran diri Mahfud diambil untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan.

"Mudah-mudahan beliau bisa berkomunikasi dengan baik, karena saya dengan Pak Jokowi baik, dengan Pak Mahfud baik. Jangan lupa loh ya pada Pemilu 2019 Pak Mahfud hampir berpasangan dengan Pak Jokowi," ujar Ganjar, di saat kampanye akbar Hajatan Rakyat Sulawesi Utara, yang digelar di Lapangan Koni Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 1 Februari 2024.

Menteri PUPR Basuki Lapor ke Jokowi Tidak Mau Maju di Pilkada Jakarta

Lebih lanjut, Ganjar menyebut kini Mahfud MD berpasangan dengan dirinya pada Pilpres 2024. Artinya, kata dia, dirinya dan Mahfud serta Jokowi punya kedekatan.

Mahfud pada sore ini bertemu Presiden Jokowi untuk menyerahkan secara langsung surat pengunduran dirinya. Cawapres yang berpasangan dengan Ganjar ini ingin mundur secara baik-baik dari kabinet, sebagaimana Jokowi menunjuk dirinya 4,5 tahun lalu untuk mengemban tugas sebagai Menkopolhukam lebih baik mundur.

Istana: Ada atau Tidak Ada Presidential Club, Presiden dan Mantan Presiden Penting Bersilaturahmi

Sementara itu, perihal Jaleswari Pramodhawardani mundur dari posisinya sebagai Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Ganjar menuturkan bahwa jika merasa ada conflict of interest maka mundur lebih baik untuk menghindari kecurigaan.

"Banyak orang bicara, ada yang menyebut dipolitisasi, ada yang bilang pakai fasilitas negara, tapi ada yang bilang tugas, tapi menyerempet, maka saya respect keputusan Pak Mahfud," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya