Masuk Kabinet, Citra PDIP Hancur

Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono serta Jusuf Kalla saat tampil bersama beberapa tahun silam.
Sumber :
  • Biro Pers Istana/ Abror Rizki

VIVAnews - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai tidak mudah bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menerima pinangan Demokrat untuk bergabung dalam kabinet. Menurut peneliti senior Lembaga Survei Indonesia itu, survei membuktikan PDIP besar karena posisinya yang diametral dengan Pemerintahan.

Apabila PDIP akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran berkoalisi, maka harga yang harus dibayar di masa mendatang akan sangat mahal. "Kalau berbalik dan menerima tawaran itu, sama saja dengan menelan ludah sendiri yang sudah dikeluarkan. Itu artinya harga politik yang mahal sekali untuk PDIP," kata Burhan kepada VIVAnews.com.

Sentul City Serah Terima Unit Hunian Lebih Cepat, Jaga Kepuasan Konsumen

Mengapa mahal? Karena citra PDIP sebagai partai yang konsisten dan teguh sebagai oposisi selama ini di masyarakat dan para pendukungnya bakal runtuh seketika jika berbalik masuk koalisi hanya karena tawaran transaksional jabatan dan kursi di kabinet. "Runtuh semua bangunan kepercayaan atas konsistensi PDIP itu jika menerima koalisi karena pertimbangan yang transaksional begitu."

Survei LSI membuktikan sejak 2004, lanjut Burhan, hubungan antara PDIP dan Pemerintah selalu berbanding terbalik. "Jika persepsi masyarakat terhadap pemerintah meningkat, elektabilitas PDIP menurun. Sebaliknya, kalau persepsi publik terhadap pemerintah menurun, maka elektabilitas PDIP meningkat. Selalu begitu," kata Burhan. (adi)

Pelayanan pengisian bahan bakar Avtur di Bandara Kualanamu.(istimewa/VIVA)

Pertamina Sumbagut Jamin Ketersediaan Avtur Cukup dan Aman Selama Penerbangan Haji

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan ketersediaan avtur di Bandara Kualanamu, di Kabupaten Deliserdang dalam stok aman.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024