Bawaslu Cemaskan Logistik Pemilu

VIVAnews - Badan Pengawas Pemilihan Umum mencemaskan pengadaan logistik oleh Komisi Pemilihan Umum yang belum juga rampung. Pemilu mustahil dilakukan jika tidak ada kesiapan logistik.

"Sekarang ini ada kecemasan yang tinggi di Bawaslu soal logistik," kata anggota Bawaslu Bambang Eka Cahyo Widodo dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 10 Januari 2008.

Apalagi saat ini Bawaslu belum mengetahui informasi tentang proses pencetakan surat suara dan siapa yang ditugasakn untuk mencatatnya. "Jadi kami tidak tahu pengadaan logistik sudah sampai tahap mana. Kami khawatir distribusi logistik tidak tercapai sehingga pemilu di Indonesia tidak bisa dilakukan secara serentak," ujar Bambang.

Pengamat politik LIPI Lili Romli mengkritik tajam terhadap kinerja KPU, terutama menyangkut masalah soasialisasi. Sebab soasialisi ini sangat mendasar. "Namun ternyata jangankan di pedesaan, di perkotaan saja banyak warga yang tidak tahu. Misalnya tempat saya di Bogor," kata Lili.

Karena itu, ia meminta KPU melakukan sosialisasi secara intensif dan jangan menyia-nyikan waktu tiga bulan yang tersisa sebelum Pemilu legislatif dilakukan.

Sementara mantan Ketua Pansus UU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, tidak melihat adanya tim kerja yang bagus di KPU. "Padahal ini kerja institusi, terkadang mereka justru saling mereduksi pekerjaan temannya. Menurut saya KPU sekarang harus fokus pada tiga hal., yakni pengadaan logistik dan distribusi,  sosialisasi, dan konsolidasi institusi," kata dia.

Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Alami Kecelakaan Helikopter
Ilustrasi IHSG.

Dibuka Melemah, IHSG Berpotensi Balik Menghijau Ditopang Faktor Ini

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 4 poin atau 0,06 persen di level 7.312, pada pembukaan perdagangan Senin, 20 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024