- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Dewan Kehormatan Partai Demokrat memberhentikan Muhammad Nazaruddin sebagai bendahara umum partai. Keputusan ini dibacakan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin.
Dalam konferensi pers itu, Amir Syamsuddin tampak didampingi anggota Dewan Kehormatan lain, seperti Jero Wacik, dan EE Mangindaan. Dari DPP Partai Demokrat, hanya terlihat Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik Andi Nurpati.
Di mana Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang juga anggota Dewan Kehormatan?
Hingga saat ini belum diketahui di mana Anas berada saat DK Partai Demokrat membacakan keputusan itu. Belum diketahui pula alasan ketidakhadiran Anas, padahal sebelumnya Andi Nurpati memastikan kehadiran Anas.
Apakah Partai Demokrat terpecah atas keputusan ini, yang ditandai ketidakhadiran Anas?
Amir Syamsuddin membantahnya. "Keputusan tadi bulat. Namun, pengumuman ditugaskan kepada kami bertiga dari lima anggota Dewan Kehormatan," jawab Amir.
Amir pun enggan mengomentari saat ditanya respon Nazaruddin terhadap keputusan ini. "Yang bisa menjawab hanya Nazaruddin sendiri," jelas Amir. (umi)
Frustasi Angka Kelahiran Rendah, Presiden Korsel Bentuk Kementerian Baru
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa ia berencana membentuk kementerian pemerintah baru untuk mengatasi darurat nasional karena tingkat kelahiran rendah
