Mubarok: 'Mr A' Sudah Hapus Jejak

Ahmad Mubarok
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Sejumlah petinggi Partai Demokrat masih bungkam dengan sosok 'Mr A'. Politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, yang pertama memunculkan inisial itu hanya mengatakan bahwa sosok tersebut tengah mengobok-obok partainya.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, pun tak tertantang mengungkap sosok 'Mr A'. "Saat ini, orang itu sudah menghapus jejaknya," katanya saat berbincang dengan VIVAnews.com melalui telepon di Jakarta, Jumat malam, 3 Juni 2011.

Mubarok menyatakan tidak ingin ambil pusing dengan perbuatan 'Mr A'. Ia melihat perbuatan 'Mr A' sebagai sebuah kewajaran seorang lawan politik. "Wajar-wajar saja karena dia rival politik, kan tidak melanggar hukum," tuturnya.

Secara pribadi, Mubarok justru berterima kasih kepada 'Mr A'. Gara-gara perbuatan 'Mr A', ia merasa anggota partainya lebih kompak. "Demokrat yang bodoh kalau sampai mau diobrak-abrik. Yang terpenting kondisi Partai Demokrat saat ini sudah solid kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Ramadhan Pohan, mengatakan gerah dengan ulah politikus tertentu yang telah mengobok-obok partainya. "Saya tidak mau menyebutkan namanya. Yang pasti sudah terlihat jelas. Caranya sangat jelas, dia tidak hanya bicara, tapi action juga," kata Ramadhan.

Ramadhan menambahkan, politikus itu mencoba mengkerdilkan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014. "Yang dipakai caranya tidak dengan ksatria," ucap Ramadhan.

Usai pernyataan Ramadhan Pohan itu, bola menggelinding ke politisi Partai Golkar berinisial 'A', seperti Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung. Menanggapi itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, "Mr A itu gosip, sehingga tidak perlu ditanggapi."

Sementara itu, politisi Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan telah melakukan investigasi. Hasilnya, sosok itu bukan Akbar Tandjung atau Aburizal. "Mr A itu berasal dari partai lain, seorang profesional yang selama ini memiliki peralatan untuk mengirimkan pesan berantai lewat SMS," kata Indra.

Indra memberi petunjuk lain. Pertama, sosok itu berasal dari partai di luar koalisi. Partai dugaan Indra tersebut juga muncul dalam isu reshuffle kabinet. "Kalaupun mereka melakukan serangan terhadap Partai Demokrat, barangkali karena mereka kecewa saja dengan deal-deal politik yang tak dipenuhi," kata Indra.

Indra menantang Partai Demokrat untuk tidak menyembunyikan informasi yang mereka punya. "Bila tuduhan itu berdasar, silakan untuk ungkap agar tak memicu fitnah." (art)

Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warung
Masjidil Haram

Masjidil Haram dan Nabawi Gunakan Teknologi Canggih Atur Suhu Ruangan Agar Jemaah Haji Nyaman

Teknologi canggih mengatur suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna memastikan jemaah nyaman dan sehat.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024