Pramono Anung

Anomali, SBY Tak Populer Saat Ekonomi Baik

Sekjen PDIP Pramono Anung dan Puan Maharani
Sumber :
  • Antara/ Akbar Nugroho Gumay

VIVAnews - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung mengatakan hasil survei yang menunjukkan turunnya tingkat kepuasan rakyat merupakan peringatan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apalagi, menurunnya tingkat kepuasan itu terjadi saat ekonomi sedang baik.

"Ini sebenarnya warning bagi kredibilitas pemerintahan SBY dan Boediono. Karena ini survei terendah yang pernah ada ketika sedang tidak menaikan apa-apa," ujar Pramono di gedung DPR, Jakarta, Senin 27 Juni 2011.

Menurut dia, hasil survei popularitas SBY yang dilansir Lingkaran Survey Indonesia itu berbeda dengan hasil 2008. Pada survei 2008, kata dia, bersamaan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Memang (pada 2008) sempat turun, tapi tidak dibawah 50 persen," kata dia.

Menurut dia, penurunan popularitas SBY saat ini merupakan sebuah anomali. Karena, popularitas SBY terjadi saat perekonomian relatif aman. "Nah sekarang ini, ada hal-hal yang bersifat anomali. Kalau dilihat makro ekonominya kan sedang baik," kata dia.

"Tetapi ada persoalan yang menyangkut kredibilitas, menyangkut banyak hal, yang kemudian mengalami penurunan sampai dengan 47 persen. Menurut saya ini adalah warning yang harus diperhatikan oleh pemerintah terutama oleh presiden dan wakil presiden."

Menurut Pram, sebaiknya pemerintah segera memperbaiki kinerjanya dalam melayani masyarakat. Pembentukan banyak satgas oleh pemerintah, menurut Pram, tidak akan efektif dan justru kontraproduktif dengan peran lembaga pemerintah yang lain.

"Bagaimana memperbaiki kinerja. Tidak cukup dalam menyelesaikan persoalan itu malah membuat katakanlah satgas. Banyak satgas dibuat itu menjadi kontraproduktif. Saya melihat akhirnya itu terlalu overload dengan satgas padahal banyak lembaga dan badan lain yang memang bertugas untuk itu," kata Pram.

Pram mencontohkan pemerintah terkesan tergopoh-gopoh membentuk satgas TKI baru-baru ini. Padahal ada lembaga pemerintah yang paling bertanggung jawab mengurusi masalah TKI.

"Kenapa urusan TKI tidak diserahkan saja ke Menakertrans dan BNP2TKI untuk bertanggung jawab. Kalau memang tidak bisa selesai, ya sudah menterinya atau kepala BNP2TKI-nya yang paling bertanggung jawab. Nah, karena terlalu banyak persoalan yang tidak terselesaikan inilah mungkin yang menjadi penyebab kepercayaan publik mengalami penurunan," kata Pram. (eh)

Berkat Orang Kaya Indonesia, Como Merangkak dari Serie D hingga Promosi ke Serie A
Pemain Timnas Indonesia, Witan Sulaeman

Kondisi Terbaru Witan Sulaeman Usai Timnas Indonesia U-23 Dikalahkan Guinea

Tiba di Indonesia, Kepala winger timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman, masih dibalut perban, seperti saat ia bertanding melawan Guinea.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024