"Bom Solo Bukti Kinerja Polhukkam Lemah"

Pramono Anung (PDIP) dan Hatta Rajasa (PAN)
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai degradasi popularitas SBY hampir merata disumbangkan seluruh koordinatoriat kementerian. Terbaru, aksi bom bunuh diri di Solo menunjukkan lemahnya kementerian di bawah koordinasi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

"Kalau kita lihat dari segi popularitas yang cukup tajam dan itu terdegradasinya kepercayaan publik memiliki berbagai faktor bukan hanya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tapi secara keseluruhan kementerian termasuk koordinasi Menkopulhukam," kata Pramono di DPR, Senin 26 September 2011.

Menurut mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, SBY menyatakan ingin me-reshuffle berdasar kinerja. Menurutnya, hal itu benar-benar harus dilakukan dengan konsisten. Sebab, publik juga bisa menilai kementerian mana berkinerja bagus atau jelek dengan parameter objektif.

"Dalam reshuffle itu, basis utamanya kinerja seseorang. Kita tidak perlu dikotomi parpol non parpol," ujarnya.

Menurut Pram, reshufle kali ini, sudah di tengah jalan. Menurutnya, tidak perlu lagi mengedepankan popularitas. Tetapi kinerja kabinet.

"Harusnya pertimbangan utama bukan popularitas tapi kinerja kabinet," ujarnya.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat
Sosok Mayat bayi ditemukan terbungkus kardus dan mengambang  di Kanal Banjir Barat (KBB), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Mayat bayi ditemukan terbungkus kardus dan mengambang di Kanal Banjir Barat (KBB), Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024. Pelaku ayah biologisnya sudah ditangkap

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024