- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Adjeng Ratna Suminar, membenarkan adanya rapat Dewan Pembina yang membahas empat nama pengganti Anas Urbaningrum. Empat nama itu ada juga yang bukan dari kader Demokrat. Apakah aturan partai membolehkan non-kader jadi ketua umum?
"Kalau untuk penyelamatan partai itu tidak masalah. Hanya definitif saja," kata Adjeng Ratna Suminar usai mengikuti rapat di Komisi I DPR, Jakarta, Senin 30 Januari 2012.
Menurut Adjeng, justru calon ketua umum dari non-kader itu dapat mengeliminir aroma perebutan kursi. Justru itu dinilai lebih baik dan malah terlihat leibh netral.
Lalu, siapa yang dimaksud calon eksternal? "Dari luar dalam arti, bukan kader tapi orang 'kami'," kata Adjeng yang juga anggota Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR.
Meski demikian, Adjeng menegaskan bahwa memang ada kemungkinan mengganti Anas Urbaningrum sebagai ketua umum. Tetapi, itu tergantung dari status hukum Anas Urbaningrum sendiri.
"Jadi, bagaimana diganti atau tidak, kalau memang sudah ada indikasi. Tapi kami juga belum tahu, masih praduga tak bersalah," kata dia lagi.
Sebelumnya, Adjeng mengakui adanya rapat Dewan Pembina pada 23 Januari 2012 di Kantor Dewan Pembina Demokrat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Rapat yang dihadiri sekitar 20 orang itu membahas empat nama pengganti Anas Urbaningrum.
Rapat dipimpin Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie. Usai rapat, keesokan harinya jajaran Dewan Pembina bertemu Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.
"Rapat itu waktu hari Gong Xi Fa Cai. Setelah Imlek, besoknya kami ke Cikeas. Jadi, kami rapat dulu baru besoknya ke Cikeas," tegas Adjeng.
Sebelumnya, sejumlah nama dari luar Demokrat disebut sebagai pengganti Anas Urbaningrum. Salah satunya yakni, Menko Polhukam Djoko Suyanto. (eh))
Terungkap, Kisah Tentang Cincin Nikah Rizky Febian dan Mahalini
Rizky Febian dan Mahalini pun diberi kesempatan untuk fitting dan memberikan revisi jika diperlukan.
