- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Sidik, membantah keras partainya mengeluarkan uang untuk pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat 2010 lalu.
Dia menyebutkan, pernyataan yang berasal dari salah satu tim sukses Anas, Umar Arshal, adalah ngawur.
"Menurut saya, statement yang ngawur itu dan lebih sebagai upaya untuk mengaburkan dugaan yang mulai terbukti bahwa sumber dana money politics itu dari fee proyek APBN," kata Mahfudz berang, Jumat 17 Februari 2012.
Dia mengingatkan Umar untuk menunjukkan bukti-bukti jika ada sumbangan dari PKS. "Kalau partai menyikapi dan dikaitkan dengan kongres Demokrat, kita bisa mensomasi," kata dia.
Namun, jika memang ada sumbangan yang mengalir ke Anas, dipastikan itu bukan berasal dari partai.
"Partai tak pernah punya kepentingan dengan kongres partai lain. Kalau perorangan ya mungkin-mungkin saja. Kan HMI connection ada di banyak partai, BUMN, perusahaan. Jangan sampai mengatasnamakan partai," kata dia.
Sebelumnya, Umar Arshal menyebutkan, Partai Golkar dan PKS ikut menyumbang dana bagi Anas dalam pemilihan ketua umum di kongres yang digelar di Bandung.
"Sumber dana bisa dipertanggungjawabkan dan berasal dari mana-mana, dari kami tim sukses dan semua partner, termasuk Golkar dan PKS," kata Umar.
Partai Golkar yang disebutnya pun bereaksi. Wakil Bendahara Partai Golkar Bambang Soesatyo berani memastikan bahwa Partai Golkar tidak pernah menggelontorkan uang untuk pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar, saya tidak pernah mencatat pengeluaran untuk partai lain," kata Bambang.
Ia mengatakan, tidak logis apabila Golkar menghambur-hamburkan dana bagi partai lain, apalagi dalam jumlah hingga miliaran rupiah. "Itu tidak masuk akal. Jumlah sebesar itu lebih baik untuk kader sendiri. Memangnya Golkar sinterklas?" ujar Bambang.
Masjidil Haram dan Nabawi Gunakan Teknologi Canggih Atur Suhu Ruangan Agar Jemaah Haji Nyaman
Teknologi canggih mengatur suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna memastikan jemaah nyaman dan sehat.
