Golkar Jangan Terburu-buru Tentukan Capres

VIVAnews – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar diperkirakan berlangsung panas karena adanya perbedaan pendapat soal calon presiden. Politisi Golkar Slamet Effendy Yusuf mengatakan Golkar tak usah terburu-buru menentukan siapa calon presiden.

”Keputusan bisa saja dibuat di luar Rapimnas,” katanya dalam perbincangan deng an VIVAnews, Jumat 17Oktober 2008.

Menurut dia, untuk saat ini Golkar lebih penting berkonsildasi untuk pemenangan pemilu legislatif dalam Rapimnas.  ”Berharga atau tidaknya Golkar ditentukan dalam pemilu,”  katanya. Setelah mengetahui kekuatan Golkar dalam pemilu, baru wacana siapa calon presiden dan wakil presiden, digulirkan.

Soal calon, Rapimnas sebaiknya mempersiapkan sekumpulan orang yang bisa dicalonkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Termasuk soal aliansi dengan partai lain, sebaiknya Rapimnas menentukan kriteria-kriteria ke arah mana aliansi itu. ”Bukan menunjuk,” katanya.

Wacana siapa yang bakal dicalonkan Golkar dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2009 diperkirakan bakal membuat Rapimnas yang diselenggarakan 17-19 Oktober 2008 berlangsung panas.

Organisasi sayap Golkar,  Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), jauh-jauh hari sudah mencalonkan Sultan Hamengkubowono X sebagai calon. Sementara salah satu Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai berpendapat pasangan Yudhoyono-Kalla layak satu periode lagi.

Nama-nama lain yang juga berpeluang sebagai calon adalah Agung Laksono, Surya Paloh, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie.

Selain itu, ada lamaran Taufiq Kiemas yang menginginkan pendamping Mega, dari Golkar. Ada juga wacana menduetkan kembali Yudhoyono-Kalla, juga jadi bahan perdebatan.

Dirjen Bea Cukai Cek Gudang DHL, Begini Alur Penerimaan dan Pengiriman Ekspor-Impor

Menurut Slamet, sah-sah saja ada beda pendapat. ”Perbedaan pendapat harus dibiarkan hidup sampai setelah pemilu legislatif,” katanya.

Timnas Indonesia

Pengamat Sepakbola: Penyelesaian Akhir Timnas Indonesia Masih Harus Dibenahi

Pengamat sepakbola, Mohammad Kusnaeni menyatakan bahwa Timnas Indonesia perlu meningkatkan efektivitas penyelesaian akhir saat menghadapi Uzbekistan di Piala Asia U-23.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024