VIVAnews – Rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar memang tidak membahas capres dan cawapres. Namun hal ini tidak menghalangi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat provinsi untuk menyampaikan nama-nama calon presiden, seperti dilakukan DPD Yogyakarta.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar DI Yogyakarta, Gandung Pardiman, ketika ditanya VIVAnews, 17 Oktober 2008, pihaknya mengajukan tujuh orang kepada DPP untuk disurvei. Mereka adalah Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Surya Paloh, Muladi dan Akbar Tandjung.
Ketentuan mengajukan nominator ini memang disepakati dalam rapimnas sebelumnya, yakni DPD provinsi dapat mengusulkan sejumlah nama. “Nama-nama itu disurvei oleh tiga lembaga survei sampai tiga kali,” katanya.
Setelah itu hasil survei tersebut diranking untuk dipilih lima besar. “Jadi ini konvensi yang disempurnakan, calon tidak dipilih oleh tingkat kecamatan tetapi oleh masyarakat,” kata Gandung.
Sementara itu Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Rully Chairul Azwar, Jumat, 18 Oktober 2008, berterima kasih atas tawaran PDIP untuk berkoalisi, seperti dikemukakan Taufiq Kiemas, dua hari terakhir ini. “Namun kami masih harus menentukan capres atau berkoalisi nanti setelah Pemilu legislatif 2009, karena koalisi tentu tidak sederhana,” katanya.
Rully menolak menjelaskan siapa sebenarnya yang “diincar” PDIP untuk berkoalisi. Namun menurut sumber di internal Partai Golkar, yang dimaksud Taufiq Kiemas adalah Akbar Tandjung. Akbar Tandjung dinilai bukan tidak punya kekuatan lagi di Partai Golkar. “Memang dia sudah di Barindo (Barisan Indonesia), tetapi di Golkar dia masih punya kaki dan itu sangat kuat,” katanya.
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu
Orang tua tidak perlu khawatir karena tantrum anak adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan benar melalui identifikasi jenis tantrum.
