Anggota DPR Kritik SBY Bicara Urusan Partai di Istana Negara

Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, putri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Sumber :
  • ANTARA/Saptono
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menuai kritik dari kalangan politisi DPR, Kamis, 18 April 2013. Mereka menyayangkan SBY bicara soal partai di Istana Negara. Semalam, 17 April, SBY mengelar konferensi pers menanggapi batal gabungnya Yenny Wahid ke Partai Demokrat.
Seorang Pria Gasak Kotak Amal Masjid di Lombok Ditangkap Polisi

"Rasanya tidak etis apabila urusan partai mengunakan fasiltas negara," kata politikus PKS, Indra.
Maruarar Sirait Harap Anies dan Ganjar Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran Oktober Mendatang

Istana Negara seharusnya dipergunakan untuk mengurus persoalan kenegaraan dan rakyat. Bukan malah digunakan untuk fasilitas partai politik tertentu.
Ayatollah Khamenei Kirim Doa untuk Presiden Iran yang Alami Kecelakaan Helikopter

"Inilah jadinya apabila seorang presiden merangkap pengurus partai politik, apalagi SBY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat," ujar dia.

Terjadinya hal ini dapat memicu keraguan apakah SBY mampu menempatkan diri secara benar dan profesional, serta tidak mencampuradukan antara kapasitasnya sebagai presiden dengan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Konfrensi pers SBY terkait dengan urusan partai yang menggunakan fasilitas Istana Negara merupakan jawaban kongkrit atas pertanyaan dan keraguan tersebut," ujar dia.

Untuk itu, kata Indra, lebih baik presiden tidak merangkap jabatan di partainya. Sehingga dapat fokus mengurus negara.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh politisi Golkar, Bambang Soesatyo. Menurut dia, SBY sendiri justru tidak menepati janjinya yang selalu diungkapkan oleh para petinggi Partai Demokrat yang mengatakan Presiden hanya mengurus partai pada saat libur dan bukan di Istana.

"Ketidakkonsistenan ini makin mengkonfirmasi bahwa pengelolaan negara makin bias dan tidak fokus. Dan ini diperkirakan akan semakin meningkat menjelang pemilu 2014. Kita tentu berharap pemerintah segera berbenah diri dan kembali fokus bekerja untuk kepentingan rakyat," ujar dia.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Supacua mengatakan, kemungkinan apa yang diungkapkan SBY itu hanyalah untuk menjawab pertanyaan wartawan mengenai Yenny Wahid.

"Kalau menjawab wartawan kan boleh masa dia harus tutup mulut, jadi hal-hal kecil yang diangkat ke permukaan harus ada substantif. Kalau urusan kenegaraan dia kan jawab," ujar dia. (umi)
Aksi pesepeda nekat mau masuk jalan tol

Video Aksi Pesepeda Nekat Mau Masuk Jalan Tol, Apakah Boleh?

QUEUE - Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan aksi pesepeda yang memaksakan diri untuk masuk ke jalan tol Pandaan-Malang.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024