Sumber :
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews
- Jelang kebijakan kenaikkan harga bahan bakar minyak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono enggan menanggapi sikap Partai Keadilan Sejahtera. Hingga kini, Senin 17 Juni 2013, PKS tetap menolak kebijakan yang telah disepakati seluruh partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan itu.
"Presiden tidak dalam posisi untuk berkomentar. Beliau merasa tidak elok kalau berkomentar soal posisi koalisi PKS," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Istana Negara.
Baca Juga :
Ajak Netizen Pakai Medsos untuk Hal Positif, Aurelie Moeremans: Aku Banyak Banget Dapet Kerjaan
Baca Juga :
Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup
Tiga menteri asal PKS, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri dan Menteri Pertanian Suswono, tak hadir dalam rapat kabinet pekan lalu. Rapat tersebut membahas soal kebijakan kenaikkan harga BBM.
Mereka juga tak hadir dalam acara sebelumnya, Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2012, di Istana Negara. Bahkan, SBY dalam pidatonya tampak menyindir ketidakhadiran para menteri itu. Padahal saat itu ia tengah membahas tentang transparansi anggaran di pemerintahan.
"Era transparansi harus begitu. Jangan sampai yang salah dua orang yang dimarahi semua. Biasanya begitu," kata SBY sambil diselingi tawa. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mereka juga tak hadir dalam acara sebelumnya, Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2012, di Istana Negara. Bahkan, SBY dalam pidatonya tampak menyindir ketidakhadiran para menteri itu. Padahal saat itu ia tengah membahas tentang transparansi anggaran di pemerintahan.