Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
– Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengatakan partainya dahulu sesungguhnya berharap Anas Urbaningrum bisa diusung menjadi calon presiden. Namun, kasus Hambalang mengubah semuanya.
“Kami di Partai Demokrat, dan saya sendiri, ingin Anas menjadi capres termuda bangsa ini,” kata Hayono, Jumat 2 Agustus 2013. Menurutnya, karena itulah Demokrat dulu tak berpikiran bakal menggelar konvensi seperti sekarang ini.
Hayono mengingat, saat Anas resmi menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat, elektabilitas Demokrat sedang menanjak. “Tapi karena Nazaruddin, elektabilitas Demokrat turun,” kata dia. Parahnya, kasus Nazaruddin itu diikuti oleh berbagai kasus lain yang terus menghantam Demokrat.
Apapun, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, kini ada sisi positif yang dipetik dari konvensi. Melalui konvensi, terbuka ruang demokrasi bagi kader dan semua tokoh yang ingin menunjukkan kesiapan dan kemampuannya ke publik.
“Selama ini kader bersifat pasif,
ewuh pakewuh
(segan), karena semua menunggu titah SBY yang selama ini menjadi ikon Demokrat. Beberapa kali SBY meminta kader untuk berkampanye, tapi tidak direspons oleh kader. Maka ruang komvensi ini dibuka agar kader tidak ragu-ragu untuk menyatakan kesiapannya menjadi presiden,” ujar Marzuki.
Realme Menyapa Pengguna Lewat WhatsApp
WhatsApp Realme Support resmi diluncurkan untuk memberi kemudahan akses bagi para pengguna.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :