Sumber :
- ANTARA
VIVAnews
- Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan bahwa anggota Tentara Nasional Indonesia tidak boleh terlibat politik praktis. Eskalasi politik jelang pemilu, katanya, membuat anggota TNI rentan diajak pihak luar untuk terlibat politik praktis.
"Saya menghimbau semua elemen agar tidak menarik TNI ke ranah politik praktis, agar kami tetap netral," kata Moeldoko dalam sambutan Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 4 September 2013.
Baca Juga :
Peringati May Day, Serikat Buruh Rokok di Yogyakarta Minta Pemerintah Kaji Ulang RPP Kesehatan
Seperti dieketahui, dalam upacara militer hari ini, Laksamana Agus Suhartono secara resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Jenderal Moeldoko. Jenderal Moeldoko dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat 30 Agustus.
Pengangkatan Moeldoko sebagai panglima tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 50/TNI/2013 tanggal 28 Agustus tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan Panglima TNI.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengangkatan Moeldoko sebagai panglima tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 50/TNI/2013 tanggal 28 Agustus tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan Panglima TNI.