- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi hanya ada tiga partai yang bisa mengajukan calon presiden dalam Pilpres 2014 mendatang. Hal ini berkaca dari presidential threshold 2014 yang sama pada pemilu 2009 di mana partai politik harus memperoleh 20 persen suara atau 20 persen kursi di parlemen.
Tiga partai itu adalah Golkar dengan koalisinya yang mengusung Aburizal Bakrie, PDI Perjuangan dengan koalisinya yang mengusung Megawati Soekarnoputri, dan Demokrat dan koalisinya yang mengusung pemenang konvensi.
Tapi, menurut LSI, hanya Golkar dan PDI Perjuangan yang memiliki peluang besar mengusung calon presiden sendiri. Sebab, Golkar dan PDI Perjuangan yang memiliki elektabilitas yang tinggi dari hasil survei Oktober 2013, masing-masing 20,4 persen dan 18,7 persen. Sementara, Demokrat hanya memperoleh 9,8 persen.
"Partai Demokrat, harus memperoleh lebih dari 15 persen kalau mau mengusung capres," kata peneliti LSI, Adrian Sopa di Rawamangun, Minggu 3 November 2013.
Penurunan elektabilitas Partai Demokrat yang terus menerus, kata Adrian, semakin menutup kemungkinan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu mengusung capres. Sebab, elektabilitas yang semakin merosot ini, akan menyulitkan Demokrat untuk berkomunikasi dengan partai politik lain.
"Karena partai politik lain masih dalam posisi wait and see dalam membangun komunikasi politik dan koalisi dalam Pilpres nantinya," kata dia.
Apalagi, 11 peserta konvensi Partai Demokrat kalah populer dengan Aburizal Bakrie dan Megawati Soekarnoputri maupun capres dari papan tengah, Prabowo dan Wiranto.
Artinya, kata Adrian, jika partai Demokrat gagal meraih suara 15 persen, jatah satu tiket capres akan diperebutkan poros tengah. "Mungkin akan lahir koalisi poros tengah jilid dua tapi dengan komposisi yang berbeda dengan poros tengah di tahun 2004 yang berhasil mengalahkan Golkar dan PDIP," kata dia. Partai poros tengah itu adalah PAN, PKB, PKS, dan PPP.
Dari TikTok ke Kehidupan Nyata: Kisah Inspiratif Aisyah, Kreator Affiliate Sukses Bantu Keluarga
Dengan semangat yang menggebu, Aisyah mendaftar sebagai kreator afiliasi TikTok. Sebagai seorang kreator afiliasi, dia memiliki kesempatan untuk mempromosikan produk.
