- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PDI Perjuangan dinilai selalu vokal untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Di era pemerintahan Joko Widodo, PDI Perjuangan pun ditantang untuk mengimplementasikan argumen dan opsi-opsi mereka selama ini.
"Selama ini PDI Perjuangan kan selalu mengklaim ada alternatif dan pilihan-pilihan, selain menaikkan harga BBM. Kini saatnya mengimplementasikan opsi-opsi itu. Rakyat pasti lebih senang jika opsi itu yang diterapkan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay kepada VIVAnews, Sabtu 30 Agustus 2014.
Bila Jokowi merasa yakin perlu untuk menaikkan harga BBM demi menutup defisit anggaran, imbuhnya, tentu kebijakan itu harus muncul pada pemerintahan yang akan datang. Waktu untuk pergantian kepemimpinan nasional tidak lebih dari dua bulan lagi.
Waktu yang tersisa ini masih bisa dipergunakan untuk melakukan kalkulasi ulang. "Jangan-jangan ketika Jokowi sudah resmi dilantik menjadi presiden, ada solusi alternatif agar BBM tidak jadi dinaikkan," kata Saleh.
Jika Jokowi terus mendesak SBY untuk menaikkan harga BBM, dia khawatir masyarakat malah tidak simpatik. "Semua orang tahu bahwa isu BBM ini sangat sensitif. Kalaupun ada rencana menaikkan, sebaiknya wacana itu tidak digulirkan sejak sekarang. Bagaimana pun isu kenaikan BBM pasti menimbulkan keresahan," katanya.
Bebani rakyat
Soleh juga menilai, semestinya tidak perlu saling lempar otoritas dalam hal kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo sudah bertemu dan membicarakan hal itu. Sejauh ini, alasan dan argumen yang disampaikan SBY sangat rasional dan masuk akal.
"Sedikit pun saya tidak melihat SBY ragu-ragu. Justru sebaliknya, SBY sangat yakin untuk tidak menaikkan harga BBM," kata dia.
SBY yakin menaikkan harga BBM sangat membebani rakyat, karena pemerintah telah menaikkan tarif dasar listrik dan sebentar lagi harga gas elpiji 12 kilogram. (ita)
Ditekuk Jepang, Indonesia Tantang Thailand di Perempat Final Uber Cup 2024
Tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi menutup pertandingan fase grup Uber Cup 2024 antara Indonesia dan Jepang pada Rabu dengan kemenangan sehingga Indonesia kalah 2-3.
