Hanura : Jokowi Jangan Pilih Menteri Bergaya Saudagar

sorot kampanye hanura 2014 - Kampanye Partai Hanura di Bali.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVANews - Ketua DPP Partai Hanura, Wishnu Dewanto meminta Presiden Terpilih Joko Widodo jangan terjebak dikotomi profesional, atau partai politik dalam memilih menteri.

Baginya, kabinet ke depan membutuhkan figur yang berkarakter dan mempunyai capaian dalam kinerjanya.

Ia mengingatkan, para menteri yang dipilih adalah pembantu presiden, bukan orang yang bekerja semaunya.

"Jangan ada lagi figur di dalam kabinet yang bergaya saudagar," katanya di Jakarta, Selasa 16 September 2014.

Baginya, para menteri kabinet Jokowi-JK tidak hanya membutuhkan karakter yang siap berkorban, namun para menteri ini harus mempunyai terobosan. Terobosan ini penting untuk melakukan percepatan pembangunan ke depan.

"Kalau capaiannya lebih lama, itu bukan terobosan. Jangan lagi lemah dalam program kerjanya. Jadi, tidak seindah aslinya," kata Wishnu.

Satu arah dengan Presiden

Selain itu, menurutnya, para menteri harus mempunyai keselarasan dengan presiden, karena tugas menteri sebagai pembantu presiden.
LPS Telah Bayarkan Klaim Simpanan Nasabah Rp 237 Miliar hingga 20 April 2024

"Mereka harus bisa menjaga pemerintahan ini di tengah masyarakat. Artinya, harus seritme," katanya.
Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Wishnu mencontohkan pada sikap Jokowi yang menolak menggunakan Mercedes Benz sebagai kendaraan dinas. 
Nasdem Bidik Ustaz Kondang Das'ad Latif untuk Diusung di Pilkada Makassar 2024

"Di saat Jokowi sederhana, kebijakan itu muncul. Itu bisa jadi ruh kabinet yang mencerminkan semangat yang mengedepankan efisiensi, sehingga capaiannya cepat terealisasi," ujar Wishnu.

Atas dasar itu, ia mengatakan, tak perlu ada dikotomi antara profesional murni dengan yang berasal dari parpol dalam kabinet. Ia percaya, Jokowi saat memilih para menteri kabinet sesuai hak prerogatif yang dimilikinya.

"Terlepas itu, Hanura sebagai parpol yang sejak awal mengusung Jokowi-JK, tetap akan menghormati keputusan yang diambil Jokowi selaku presiden terpilih," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya