Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews -
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding, membeberkan asal muasal bagaimana Presiden terpilih Joko Widodo akhirnya bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat 17 Oktober 2014.
Ia mengatakan proses pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo baru dirancang Kamis kemarin, 16 Oktober 2014.
Menurutnya, pertemuan bisa terselenggara karena ada inisiatif dari Jokowi dan Prabowo, serta berkat adanya izin dari Megawati.
"Karena yang saya paham Pak Prabowo juga tersiksa dengan opini publik yang seakan-akan mendiskreditkan beliau dalam hal tertentu. Sehingga ini perlu diklarifikasi dan disampailan ke publik," ujar Karding.
Petinggi KIH absen
Terkait absennya petinggi PKB, Hanura, dan Nasdem dalam pertemuan tadi, Karding menegaskan bahwa proses komunikasi para petinggi Koalisi Indonesia Hebat tidak semuanya harus dipublikasikan ke masyarakat.
"Kita sering terkecoh politik simbolik atau politik pencitraan agar mudah dan cepat terkenal. Saya kira budaya itu tidak perlu diteruskan. Komunikasi tidak perlu ditunjukan ke publik," tegas dia.
Ke depan, menurut Karding, Jokowi akan terus 'blusukan' ke sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih. Dengan begitu, secara tidak langsung pemerintahan Jokowi akan mendapat dukungan kuat dan tidak mudah
dijegal.
"Kita perlu hormati dan apresiasi agar situasi yang hampir buat panik ekonomi kita, dan gerakan di parlemen antara KIH dan KMP,
alhamdulillah
akan jauh lebih baik meskipun akan diuji dalam pembahasan AKD," tuturnya. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Karena yang saya paham Pak Prabowo juga tersiksa dengan opini publik yang seakan-akan mendiskreditkan beliau dalam hal tertentu. Sehingga ini perlu diklarifikasi dan disampailan ke publik," ujar Karding.