Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Karier politik Honing Sanny, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur di DPR, kini di ujung tanduk. Dia terancam kehilangan kursi di DPR setelah diberhentikan dari keanggotaan PDIP.
Dia pun menyadari, dengan diberhentikan dari keanggotaan partai, maka pergantian antar waktunya (PAW) sebagai anggota DPR tinggal menunggu hari. Tak mau kehilangan kursinya begitu saja, Honing akan menempuh upaya perlawanan melalui jalur hukum.
Baca Juga :
Momen Temu Alumni Wujudkan USAHID Unggul
Dia menuturkan, surat pemecatan itu dia terima pada September lalu. Beruntung, dia cepat menggugat pemecatannya itu ke jalur hukum yang sampai saat ini masih proses dan belum inkracht sehingga dia tetap dilantik.
"Sejak tanggal 21 September 2014 status saya sudah diberhentikan secara resmi dari keanggotaan PDI-Perjuangan dengan alasan tidak mengindahkan/loyal/turut/mau menerima usulan DPP PDI Perjuangan agar saya mundur dari DPR Terpilih untuk digantikan oleh Saudara Andreas Hugo Pareira, yang notabene adalah salah satu Ketua DPP Partai," katanya.
Dia dipermasalahkan dengan tuduhan melakukan penggelembungan suara sehingga merugikan rekan satu partainya itu. Ihwal tuduhan ini dia menyangkal dan bersikukuh tidak bersedian mundur dari keanggotaan di DPR. (ren)
Laporan: Silvester Keda (tvOne NTT)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sejak tanggal 21 September 2014 status saya sudah diberhentikan secara resmi dari keanggotaan PDI-Perjuangan dengan alasan tidak mengindahkan/loyal/turut/mau menerima usulan DPP PDI Perjuangan agar saya mundur dari DPR Terpilih untuk digantikan oleh Saudara Andreas Hugo Pareira, yang notabene adalah salah satu Ketua DPP Partai," katanya.