Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said, menilai Presiden Joko Widodo lemah di hadapan partai-partai pendukungnya. Menurutnya, jika hubungan antara Jokowi dengan partai-partai pendukungnya dilihat dari segi bisnis, Jokowi tidak menguasai partai dan berada dalam posisi yang lemah.
"Ini persoalan sistem, bukan mental. Ini soal sistem karena sistem kita
hybrid
, tidak jelas. Sistem kita resminya presidensial, kenyataannya di DPR itu parlementaris," ujar Salim dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Februari 2015.
Baca Juga :
Mukernas Rampung, PPP Djan Faridz Dukung Jokowi
Baca Juga :
Ini Saran KPK ke Pemerintah Terkait Hambalang
," kata Salim.
"Jadi yang dihadapi Jokowi sekarang, tekanan-tekanan yang dihadapi adalah tekanan-tekanan debt collector," lanjut mantan Duta Besar RI untuk Republik Ceko itu.
Menurut Salim, kondisi ini terjadi bukan salah Jokowi, tetapi karena sistem yang salah. Dia menganalogikan hal yang sama pada penghujung akhir kekuasaan Orde Baru.
"Sama dengan Pak Harto berkuasa 32 tahun, lalu macam-macam kan kalau sudah tua, macam-macam anaknya, cucunya. Siapa yang salah? Bukan pak Harto, kita. Bangsa apa kita ini yang punya konstitusi yang tidak bisa membatasi seorang Presiden?"
"Sekarang sudah kita batasi, alhamdulillah kita sudah lebih beradab sedikit. Tapi sistem harus kita perbaiki, kalau tidak cucu-cucu, cicit-cicit Jokowi kalau dia jadi Presiden, dia akan berhadapan dengan debt collector itu tadi," kata Salim. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
," kata Salim.