Sumber :
VIVA.co.id
- Ketua DPP partai Gerindra Desmon J Mahesa tidak sepakat dengan perpanjangan pendaftaran calon kepala daerah. Perpanjangan waktu oleh Komisi pemilihan Umum (KPU) ini justru akan memunculkan calon boneka dintujuh daerah yang masih memiliki calon tunggal.
"Jadi sebenarnya memperpanjang waktu adalah perbuatan sia-sia yang mengundang fitnah," katanya saat dihubungi, Jumat 7 Agustus 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Soal Pelantikan Kepala Daerah, Ini Opsi DPR
"Jadi sebenarnya memperpanjang waktu adalah perbuatan sia-sia yang mengundang fitnah," katanya saat dihubungi, Jumat 7 Agustus 2015.
Desmon menjelaskan, kandidat yang kuat di suatu daerah justru mendapat banyak kecurigaan. Ia mencontohkan dengan popularitas Risma di Surabaya. Dengan adanya penantang justru dikhawatirnya dimanfaatkan pihak tertentu untuk bertransaksi politik dengan menghidupkan calon boneka, agar Pilkada Surabaya tidak diundur.
"Siapa yang berani lawan Risma?
Enggak
ada. Akhirnya partai yang tidak mengusung itu dealnya dengan Risma. Kamu berani bayar berapa? Kami usung nih," kata dia.
Wakil Ketua Komsis III DPR RI ini lebih sepakat Pilkada di tujuh daerah yang hanya memiliki calon tunggal di undur. "Sesuai Undang-undang. Saya sepakat," katanya.
Perpanjangan masa pendaftaran ini dipilih KPU atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebab, pada rapat konsultasi yang dilakukan di Istana Bogor beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo dengan tegas menolak mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Desmon menjelaskan, kandidat yang kuat di suatu daerah justru mendapat banyak kecurigaan. Ia mencontohkan dengan popularitas Risma di Surabaya. Dengan adanya penantang justru dikhawatirnya dimanfaatkan pihak tertentu untuk bertransaksi politik dengan menghidupkan calon boneka, agar Pilkada Surabaya tidak diundur.
