Pengamat: Bertemu Donald Trump, Ketua DPR Perlu Diapresiasi

Ketua DPR Setya Novanto saat menghadiri kampanye Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id
- Pertemuan rombongan Ketua DPR RI dengan calon kuat Presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, menimbulkan kontroversi di Tanah Air. Ada yang mengkritik, meski tak sedikit yang memberikan apresiasi.


Direktur Eksekutif Badan Pengurus Institut Proklamasi, Arief Rahman, menilai pertemuan itu merupakan pertemuan biasa antarteman, bukan dalam rangka dukung-mendukung.


"Kalau disimak dalam rekaman video konferensi pers yang dilakukan Donald Trump, tidak ada sama sekali kalimat dukungan dari Rombongan Ketua DPR kepada Donald Trump. Malah sebaliknya, Donald Trump menyampaikan hal-hal baik yang ingin dilakukannya di Indonesia," kata Arief, Sabtu 5 September 2015.


Menurutnya, anggota DPR bebas bertemu dengan siapa pun, baik di dalam atau luar negeri sama seperti Presiden. Apalagi, pertemuan tersebut untuk kebaikan bangsa dan negara.


"Seharusnya, pertemuan tersebut diapresiasi, karena dari pertemuan tersebut ada komitmen dari Donald Trump untuk menanamkan modalnya berinvestasi di Indonesia," ujarnya.


Arief menduga ada yang sengaja mempolitisasi dengan menyebarkan tudingan miring terhadap Ketua DPR, dengan motif mendudukan kadernya menjadi Ketua DPR-RI.


"Upaya untuk mendongkel posisi Ketua DPR Setya Novanto, dengan menyebarkan berita fitnah dan tudingan tidak berdasar adalah tindakan tidak terpuji di tengah sorotan publik kepada kinerja institusi DPR," ujarnya.


Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden
Arief menegaskan, seharusnya seluruh anggota DPR-RI kompak dan solid untuk membangun kepercayaan publik, bukan berebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. (asp)

Donald Trump Mangkir Dinas Perang Vietnam, Ini Alasannya
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

Fadli Zon: Silakan Demonstran Menginap di DPR

Menurut Fadli, DPR adalah rumah rakyat.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016