Sumber :
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id
- Pertemuan rombongan Ketua DPR RI dengan calon kuat Presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump, menimbulkan kontroversi di Tanah Air. Ada yang mengkritik, meski tak sedikit yang memberikan apresiasi.
Direktur Eksekutif Badan Pengurus Institut Proklamasi, Arief Rahman, menilai pertemuan itu merupakan pertemuan biasa antarteman, bukan dalam rangka dukung-mendukung.
Baca Juga :
Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden
"Seharusnya, pertemuan tersebut diapresiasi, karena dari pertemuan tersebut ada komitmen dari Donald Trump untuk menanamkan modalnya berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Arief menduga ada yang sengaja mempolitisasi dengan menyebarkan tudingan miring terhadap Ketua DPR, dengan motif mendudukan kadernya menjadi Ketua DPR-RI.
"Upaya untuk mendongkel posisi Ketua DPR Setya Novanto, dengan menyebarkan berita fitnah dan tudingan tidak berdasar adalah tindakan tidak terpuji di tengah sorotan publik kepada kinerja institusi DPR," ujarnya.
Arief menegaskan, seharusnya seluruh anggota DPR-RI kompak dan solid untuk membangun kepercayaan publik, bukan berebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Arief menduga ada yang sengaja mempolitisasi dengan menyebarkan tudingan miring terhadap Ketua DPR, dengan motif mendudukan kadernya menjadi Ketua DPR-RI.