Legislator PKS: Maroef Mundur setelah Korban Berjatuhan

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Nasir Djamil, mengaku heran dengan pengunduran diri Presiden Direktur PT Freeport Indonesa, Maroef Sjamsoeddin.
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

Menurut Nasir, Maroef perlu menjelaskan kepada publik tentang pengunduran diri itu.
Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Nasir menganalisis ada hal yang janggal karena Maroef mengundurkan diri tak lama setelah kegaduhan politik seputar skandal renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia, yang melibatkan Setya Novanto, mantan Ketua DPR, pada November-Desember 2015.
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?

"Jadi korban sudah berjatuhan, beliau mundur. Saya enggak tahu kenapa beliau mundur. Seharusnya dia menjelaskan kepada publik," ujar Nasir Djamil kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta pada Selasa, 19 Januari 2016.

Penjelasan tentang pengunduran diri Maroef dinilai penting agar dapat diketahui publik penyebab petinggi Freeport itu meletakkan jabatan. Apakah alasan di balik itu adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu atau memang alasan pribadi.

"Dia perlu menjelaskan kepada publik secara transparan kenapa dia mundur, apa ada tekanan? Meski pun tidak ada kewajiban, Pak Maroef harus menjelaskan, apakah ada latar belakang politik atau apa," ujar Nasir.

Politikus PKS itu menduga ada pengaruh kasus yang mendera Setya Novanto dengan pengunduran diri Maroef. Nasir berharap Kejaksaan Agung dapat mengkaji juga soal pengunduran diri Maroef.

"Kalau dicari-cari ada pengaruhnya. Saya pikir, Kejagung yang ingin periksa Pak Novanto harus berpikir kenapa Maroef mundur, sehingga ini mempengaruhi proses yang dilakukan Kejagung kepada Setya Novanto," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya