Jokowi Tegur Rizal Ramli dan Sudirman Said Lewat Telepon?

Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Pasca kepulangan dari Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo berjanji akan memanggil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, terkait perseteruan keduanya di ruang publik.

Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo mengaku belum mendapatkan konfirmasi soal itu. Termasuk, soal kabar apakah Selasa 8 Maret ini Presiden memanggil keduanya.
 
"Ya kemarin sih Presiden menyampaikan bahwa akan disampaikan di sidang kabinet, kan tidak khusus 1-2 orang. Kan poinnya di situ yang kemarin disampaikan," jelas Johan, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 8 Maret 2016.
 
Sejak dari Amerika, jelas Johan, Presiden langsung disibukkan dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang berlangsung 6-7 Maret.
 
Sebagai tuan rumah, bahkan sehari sebelumnya Presiden Jokowoi sudah harus menerima tamu-tamu negara peserta. Sehingga praktis, Presiden selama beberapa hari memfokuskan diri ke situ.
Tak Ada Lagi Kegaduhan yang Berlarut-larut di Masyarakat
 
"Apakah sudah (memanggil Rizal dan Sudirman), kan bisa lewat telepon, saya tidak tahu. Saya tidak bisa (menyampaikan), karena ini saya tidak bisa dapat informasi," kata mantan Jubir KPK itu.
Keputusan On-shore Blok Masela Dinilai Terlalu Lambat
 
Rizal dan Sudirman saling serang, terkait pengelolaan blok migas Masela di Maluku. Menurut Rizal, pemerintah sudah sepakat pengelolaan melalui sistem on shore atau di darat. Sementara menurut Sudirman, pengembangan yang tepat adalah dengan off shore atau di laut.
Rizal Ramli: Pengelolaan Blok Masela Sesuai Nawacita
 
Perdebatan keduanya ini, bahkan semakin meruncing dan mengarah perselisihan pribadi. Bahkan menurut Istana lewat Johan Budi, perseteruan ini juga sudah melibatkan para 'suporter' dari kedua pihak.
Ladang Minyak di Jambi

Inpex yang Inisiatif Temui Jokowi

Berubahnya metode menjadi onshore perlu kajian dan hitungan ulang.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2016