Sekali Lagi, PAN Siap Sediakan Kader untuk Jadi Menteri

Didik J Rachbini Chairman Pusat Data Bersatu
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Partai Amanat Nasional siap menyambut perombakan, atau reshuffle kabinet jilid II. Mereka kembali mengklaim memiliki banyak kader yang pantas menjadi menteri.

Kader sudah di Kabinet, Golkar Siap Beri Nama untuk Pos Lain

"Banyak kadernya (yang disiapkan), tetapi pilihan itu ke Presiden. Presiden yang akan berkomunikasi," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Didik J. Rachbini di sela-sela acara diskusi Polemik Sindo Radio di Cikini Jakarta, Sabtu 2 April 2016.

Didik menuturkan, di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, PAN punya kader yang cukup mumpuni. Bidang di luar itu juga mereka tak kekurangan stok.

Diisukan Jadi Menteri, Idrus Marham: Doakan Saja

"Banyak sekali juga tokoh-tokoh muda yang aktif di politik. Ketika sudah di pemerintahan mereka sudah siap pakai," ujar Didik.

Meskipun demikian, hingga kini Didik mengakui, Joko Widodo belum memberi tahu sektor mana yang ia butuhkan. Dia hanya memastikan apabila kader PAN dipilih, maka mereka akan bekerja untuk kepentingan negara.

Hanura Tak Kaget dengan Celetukan Jokowi soal Reshuffle

"Kalau sudah jadi menteri negara, ya sudah jadi milik negara, bukan milik partai, walau dia orang partai," tambahnya.

Terlepas dari apakah kader PAN akan masuk kabinet, atau tidak dalam reshuffle tersebut, Didik menyarankan, agar pemerintah tetap menjaga kerja di sektor ekonomi. Menurutnya, apabila sudah baik maka sektor usaha lainnya akan berjalan sendiri.

"Presiden sudah fokus infrastruktur, deregulasi. Kalau sudah baik, pengusaha maka jalan sendiri. Karena sudah terlatih jatuh bangun, kualitas SDM paling tinggi. Dia tidak usah diatur-atur (kalau sudah bagus). Sekarang pemerintah yang memberi ruang," tuturnya.

Komunikasi intensif

Didik menyatakan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, sudah lama berkomunikasi secara intensif dengan Jokowi. Menurut Didik, PAN memang memberikan Zulkifli tugas tersebut.

"Kalau satu jam, tentu tidak bicara satu dua hal, tentu banyak. Komunikasi lancar. Yang penting komunikasi politik lancar," kata Didik.

Jika akhirnya PAN memang ikut berpartisipasi ke dalam pemerintahan, Didik mengklaim wajar saja. Sebab, komunikasi yang dibangun juga sudah lama.

"Tentu, dengan bergaung reshuffle diharapkan ada partisipasi (untuk PAN) di dalam pemerintahan untuk membangun negara," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya