PAN: Simpati untuk Ahok Bertambah Akibat Aksi Habib Rizieq

Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • VIVAnews/Heryu Nandiansa

VIVA.co.id – Orasi rasial Imam besar DPP Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab terkait Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuai kecaman.

Kamboja Minta Indonesia Jadi Peninjau Pemilu Negaranya

Orasi itu dinilai terkait dengan pemilihan gubernur DKI yang akan dilaksanakan pada 2017 nanti. Pernyataan rasial dinilai tidak mencerdaskan masyarakat.

"Demokrasi itu pada hakikatnya adalah kompetisi untuk menunjukkan prestasi. Para calon yang didukung semestinya dikampanyekan dengan menunjukkan kelebihan-kelebihannya," kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, dalam pesan tertulisnya, Rabu, 6 April 2016.

Mahfud: Demokrasi Membaik, Hukum Tidak

Saleh mengingatkan, menjatuhkan seseorang dengan pernyataan rasial dan bernada kebencian juga tidak diperbolehkan. Menentang pencalonan seseorang dengan pernyataan rasial juga dinilai tidak akan berhasil.

"Bahkan sebaliknya, bisa saja dukungan kepada calon itu semakin besar," ujar Saleh.

Kepemimpinan Presiden Jokowi Kini Sangat Kuat

Sebabnya, kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini banyak di antara masyarakat Jakarta yang tidak menyukai tindakan dan pernyataan rasial seperti itu.

"Di Indonesia ini ada politik iba. Orang yang disudutkan dengan pernyataan rasial, akan menuai simpati," kata Saleh.

Sebelumnya, Rizieq menegaskan Jakarta tidak lagi boleh dipimpin Basuki Thajaha Purnama, lantaran pria yang akrab disapa Ahok tutur bahasanya tak santun.

"Jakarta, tidak lagi boleh dipimpin oleh orang yang mulutnya comberan, ngomongnya kasar. Bukan karena Tiongkok atau kafir, tapi karena Ahok sudah terbukti korupsi dan harus dilengserkan karena melanggar konstitusi dan undang-undang," ujar Rizieq dari atas mobil orasi di depang gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 4 April 2016.

Kata Rizieq, setelah bertemu dengan perwakilan dari DPRD DKI Jakarta, mereka berjanji menggelar sidang paripurna pelengseran Ahok atas jabatannya secara terbuka bagi masyarakat.

Hal itu dilakukan agar masyarakat tahu siapa-siapa saja partai politik (parpol) yang mendukung Ahok.

"Pimpinan DPRD, sudah janjikan untuk bisa gelar sidang paripurna secara terbuka se-Indonesia. Hal itu, supaya rakyat tahu, mana partai yang dukung koruptor," kata dia. (ase)

[Baca: Partai Hanura Sebut Habib Rizieq Tak Layak Jadi Ulama]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya