'Presidennya PDIP, Masa Mengurangi Jatah Menteri Partainya?'

Konferensi pers Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id - Kabar perombakan (reshuffle) kabinet kembali muncul usai Partai Golkar menegaskan bergabung dengan pemerintah. Partai Golkar dikabarkan akan mendapat jatah kursi menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Diisukan Jadi Menteri, Idrus Marham: Doakan Saja

"Presiden tahulah porsinya. Proporsi untuk ke partai-partai itu, beliau tahulah," kata politikus PDIP, Masinton Pasaribu di Gedung DPR, Jakarta, Minggu, 20 Mei 2016.

Anggota Komisi III DPR itu meyakini bila reshuffle terjadi, maka jatah kursi menteri dari partai berlambang Kepala Banteng ini tidak akan berkurang. Meski Partai Golkar mendapat jatah kursi menteri.

Hanura Tak Kaget dengan Celetukan Jokowi soal Reshuffle

"Presidennya kan PDIP. Masa mengurangi menteri dari partainya. Ya enggak akanlah mengurangi," ujar Masinton.

Sebelumnya, politikus Partai Golkar, Firman Subagyo mengatakan soal kursi menteri di kabinet adalah hak prerogatif Presiden. Namun, jika suatu saat Presiden Joko Widodo meminta kader Golkar, maka partai akan menyiapkan kader terbaiknya.

Singgung soal 'Reshuffle' Jokowi Dianggap Bercanda

Anggota Komisi IV DPR itu menjelaskan bahwa menteri adalah pembantu Presiden. Karena itu, ia tidak akan bisa bekerja jika ada keterpaksaan.

"Mana bisa bekerja kalau dipaksakan. Itu yang harus dihormati. Tentunya politik dinamis, apa yang dikatakan belum tentu akhirnya seperti itu. Ini menjadi pertimbangan politik," kata Firman. (asp)

Politikus Golkar, Yorrys Raweyai.

Kader sudah di Kabinet, Golkar Siap Beri Nama untuk Pos Lain

Tiga nama di kabinet ditegaskan Golkar adalah kadernya.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016