Proyek Jalur Kereta Ganda Sukabumi Pekerjakan Warga Sekitar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau secara langsung proses pengerjaan proyek jalur ganda kereta api Cigombong-Cicurug, Sukabumi, Rabu 4 April 2018. Proyek ini dikerjakan secara padat karya yang memberdayakan masyarakat setempat. 

Penampakan Ngeri Rel KA Pangrango Bogor-Sukabumi: Tergantung Akibat Longsor

Budi menjelaskan, program padat karya dalam proyek itu sendiri merupakan usaha pemerintah untuk meminimalisir penggunaan alat-alat berat dalam pengerjaan infrastruktur. Kemudian, menggantinya dengan tenaga masyarakat agar membantu perekonomian masyarakat sekitar.

"Supaya masyarakat itu bisa ikut bekerja, mendapatkan penghasilan harian. Di satu sisi, pekerjaan jalan, masyarakat bisa membantu proyek dan yang pasti mereka mendapatkan penghasilan dari mereka bekerja, bukan penghasilan tanpa pekerja. jadi win-win," ujar Budi di lokasi.

Jalur Double Track KA Bogor-Sukabumi Longsor: 2 Orang Tewas, 4 Tertimbun

Pengerjaan proyek jalur kereta ganda Sukabumi.

Menhub tinjau proyek jalur kereta ganda Sukabumi

Longsor di Blitar Timbun Rel, Kereta Api Malang-Bandung Tertahan

Dalam pantauannya tersebut, Budi menegaskan, agar upah kepada para pekerja yang dilibatkan dalam program padat karya dibayar tunai. Untuk pengerjaan proyek tersebut, para pekerja mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu per hari.

"Mandor sudah dapet fee, dipastikan jangan ambil dari gajinya dia (si pekerja). Jadi, pastikan mereka tahu upahnya, dinyatakan Rp100 ribu," kata Budi kepada Mandor di lokasi.

Budi menjelaskan, untuk saat ini pekerja yang telah dilibatkan dalam program padat karya tersebut sebanyak 53 orang. Namun, tidak dipungkiri akan terus melakukan perluasan perekrutan nantinya.

Untuk upah yang diberikan kepada pekerja, Budi mengatakan, berasal dari anggaran pemerintah sebesar Rp12-13 miliar. Sehingga, ke depannya diperkirakan bisa menambah pekerja hingga 12 ribu orang.

"Kalau katakanlah satu orang itu Rp100 ribu dan ada Rp12 miliar bisa dijumlah, kira-kira mungkin 12 ribu pekerja," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya