Walau Perang Dagang, Pebisnis RI Paling Optimistis di Dunia

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Tingkat optimisme para pelaku bisnis global terhadap prospek ekonomi cenderung menurun tahun ini, sejak terjadi perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Namun, di tengah kondisi perang dagang dua negara itu, prospek ekonomi pelaku bisnis di Indonesia justru tinggi, bahkan mencapai tingkat optimisme tertinggi di dunia dengan level 98 persen.

Hal itu, tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Grant Thornton International Business Report (IBR) pada kuartal II 2018 yang dirilis hari ini, Senin 30 Juli 2018.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Survei yang dilakukan melalui wawancara lebih dari 2.500 pejabat jenjang eksekutif, managing director, chairman atau eksekutif senior dilakukan di semua sektor industri pada Mei-Juni 2018 di lebih dari 10 ribu perusahaan pada 36 negara.

Global Leader Network Development Grant Thornton, Francesca Lagerberg mengatakan pada tahun ini kondisi perekonomian global diperkirakan akan sama dengan tahun sebelumnya.

RI Coba Manfaatkan RCEP Tarik Investasi ke Pasar Modal

Hanya saja lanjut dia, pada tahun ini pola optimisme bisnis jelas berubah, setelah tren kenaikan dua tahun terakhir. Di mana pebisnis mulai bersiap memasuki fase berikutnya dari siklus ekonomi global.

"Saat ini kita bersiap memasuki fase berikutnya dari siklus ekonomi global, pelaku bisnis dan pembuat kebijakan harus persiapkan diri sebaik mungkin untuk berbagai skenario,” ungkap Francesca dalam keterangan persnya, Senin 30 Juli 2018.

Dia mengungkapkan, hal yang paling mencolok terhadap ekonomi global tahun ini adalah perang dagang dua negara besar yaitu AS dan China. Di mana pelaku bisnis AS optimismennya turun 11 persen menjadi 78 persen pada kuartal II-2018.

Sementara, China justru mencatat kenaikan 14 persen ke level 79 persen. Dan angka ini kali pertama pebisnis China meraih optimisme bisnis lebih tinggi dibanding AS sejak akhir 2012.

Lampaui ASEAN

Sedangkan, dari Indonesia yang diperkirakan terdampak perang dagang itu justru berkebalikannya, di mana optimisme pelaku bisnis bertahan di angka 98 persen dan merupakan optimisme pelaku bisnis tertinggi di dunia.

Optimisme pelaku bisnis di Indonesia juga jauh di atas rata-rata ASEAN, yang berada di angka 64 persen dan Asia Pasifik di angka 55 persen.

“Kenaikan optimisme bisnis di kuartal II dipengaruhi banyaknya festive season, seperti Ramadan dan Lebaran yang memengaruhi tingginya konsumsi masyarakat dan berpengaruh positif pada perputaran bisnis berbagai sektor industri,” ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya