Alasan Proyek Tol Serpong-Kunciran Tak Kunjung Rampung

Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono melakukan, pemantauan proses pembangunan Tol Kunciran-Serpong. Dalam pemantauan tersebut, pihaknya menyebutkan target perampungan dan kendala dalam pembangunan tol.

"Untuk proses pembangunan akan rampung pada tahun 2019, di Maret atau Desember, tergantung proses pembayaran nanti yang ditargetkan rampung dibayar pada Oktober 2018," katanya, Jumat 14 September 2018.

Ia menyebutkan, pada proses pembayaran atau perampungan proses pembangunan tol hanya terdapat satu kendala yakni, soal pembebasan lahan yang masih terhambat atau kondisi tanah.

"Progresnya untuk yang paket 1, sudah 66 persen. Paket 2, 71 persen pokoknya semua tergantung tanah. Kalau cuaca sedang hujan, itu bagaimana kita memadatkan tanah dengan baik terus juga bebasnya," jelas Basuki.

Ia menyatakan, pembangunan jalan tol ini sangat ditunggu masyarakat lantaran, dengan adanya jalur ini mampu meminimalisir sejumlah permasalahan alur transportasi.

"Saya berharap, proses pembangunannya semakin cepat, karena banyak ditunggu. Dengan adanya tol ini, satu tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi pengantaran logistik lebih lancar dan murah," ungkapnya.

Ruas Tol Kunciran-Serpong terbentang sepanjang 11,2 kilometer, yang terdiri dari dua paket. Paket I Kunciran-Parigi sepanjang 6,78 kilometer dan Paket II Parigi-Serpong sepanjang 4,42 kilometer.

Berikut, merupakan data dari Kementerian PUPR mengenai lahan yang masih belum dibebaskan :

Mengungkap Status Land Cruiser Pelat Nomor B3BAS yang Ugal-ugalan

- Lahan belum dibelum dibebaskan sesuai dengan kepemilikan warga, seluas 31.851 meter persegi (M2), potensi kontingasi 1,27 persen, validasi dan pemberkasan 0,40 persen.

- Aset negara seluas 3.478 M2, Tanah TNI 0,22 persen, tanah kas desa 0,10 persen.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

- Tanah wakaf 0,11 persen.

- Menggugat ke pengadilan 0,61 persen.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang
Transaksi Tol Nir Sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) diujicobakan di Tol Bali - Mandara.

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas Agar Terhindar Denda, Simak Aturannya

Kini sistem pembayaran Tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) segera diterapkan pemerintah Indonesia. Sesuai PP Nomor 23 Tahun 2024 tentang jalan tol....

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2024