Pantau Kinerja Utang RI, Sri Mulyani Akan Luncurkan SAKTI

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku bahwa persoalan utang negara tidak hanya menjadi perhatian publik di masa tahun politik atau pemilihan umum saja. Melainkan, sudah menjadi sesuatu yang wajar menjadi perhatian publik di setiap waktunya.

Sebab, kata dia, utang yang dihasilkan negara sebagai salah satu instrumen untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhirnya akan kembali kepada masyarakat itu sendiri. Sehingga, diakuinya hal itu sudah sewajarnya mendapatkan perhatian masyarakat.

"Kenapa kita utang, itu debat publik, kebetulan waktu pemilu ini sangat tinggi perhatiannya. Tetapi, ini concern yang legitimate dari masyarakat terhadap APBN di luar pemilu, karena ini uang kita bersama," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 20 Februari 2019.

Karena itu, dia menegaskan, pengelolaan anggaran yang berkualitas dan tepat sasaran menjadi suatu keharusan dilakukan oleh Kementerian Lembaga (K/L). Sebab, satu rupiah yang diperoleh oleh K/L, memiliki biaya yang harus ditanggung oleh seluruh masyarakat.

"Kalau tidak digunakan secara efektif, efisien, tepat outcom, output, dia tidak hanya sekedar menciptakan pemboroson. Tetapi, juga hilangnya biaya yang beredar di ekonomi dan biaya untuk dapatkan uang tersebut," tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sebab itu, dikatakannya, Kementerian Keuangan bakal terus melakukan inovasi mendukung pengawasan, akurasi, dan efisiensi anggaran negara dengan modernisasi melalui Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN). 

Salah satu inovasi yang bakal diluncurkan, kata dia, adalah melalui aplikasi yang disebut SAKTI, yakni Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi untuk mendukung implementasi SPAN yang saat ini baru diterapkan di Kementerian Keuangan. Sistem itu ke depannya, memungkinkan masyarakat melihat secara langsung pelaksanaan anggaran negara secara menyeluruh.

"Ini powerful untuk membantu K/L dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakan anggaran. Tujuannya, kita makin efisien dan efektif dan akurat melaksanakan anggaran," tegasnya.

Polisi Ungkap Suami Mutilasi Istri di Ciamis Punya Utang hingga Rp100 Juta

"Kita akan melaksanakan pilot sistem akuntansi keuangan tingkat instansi atau SAKTI. Untuk K/L, mohon melakukan prioritas mengenai SDM-nya dalam persiapan Sakti ini. Tujuannya, kita makin efisien, efektif dan akurat dalam melaksanakan anggaran," tambah dia. (asp)

Cadangan Devisa Indonesia

Utang Luar Negeri RI Kuartal I-2024 Turun Jadi US$403,9 Miliar, Investor Tarik Dana di SBN

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I-2024 sebesar US$403,9 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024