Sepakat IA-CEPA, Ekspor RI ke Australia Bakal Naik Tahun Depan

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita memastikan, melalui perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA, yang ditandatangani kedua belah pihak hari ini, hal itu akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut

Bea Cukai Kawal Potensi Ekspor UMKM di Sukabumi dan Lampung Lewat Asistensi

Meski tak menyebut angka pastinya secara nominal, namun Enggar menegaskan, Indonesia akan melakukan ekspor sebanyak mungkin ke Australia, memanfaatkan segala kemudahan perdagangan yang termaktub di dalam IA-CEPA tersebut

"Sebanyak mungkin (kita akan ekspor). Karena kan, kita enggak bisa bilang bahwa ini akan naik seperak atau dua perak misalnya," kata Enggar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 4 Maret 2019.

Neraca Perdagangan RI Surplus 4 Tahun Beruntun, Terpanjang Sepanjang Sejarah?

Enggar menjelaskan, setelah penandatanganan perjanjian hari ini, kedua negara akan memulai proses ratifikasi yang dipercepat guna menuju berlakunya klausul-klausul di dalam perjanjian

Sehingga, lanjut Enggar, kegiatan bisnis dari kedua negara atas perjanjian ini akan dapat menghasilkan manfaat, meskipun diprediksi baru benar-benar akan mulai efektif tahun depan.

BPS Catat Impor RI April 2024 Merosot 10, 60 Persen, Ini Pendorongnya

"Ini akan efektif (menaikkan ekspor Indonesia) tahun depan," kata Enggar.

Enggar menjelaskan, fitur unik yang mencerminkan tekad kuat kedua negara untuk membangun kemitraan sejati melalui IA-CEPA ini, adalah kerja sama ekonomi yang akan mendorong pengembangan sumber daya manusia, memfasilitasi inovasi, dan mendorong integrasi ke dalam rantai nilai global.

"Kita juga sepakat, meningkatkan kerja sama di sektor pembangkit tenaga listrik, misalnya dengan cara membangun keterampilan, program pertukaran, pelatihan berbasis tempat kerja, dan upaya pengakuan bersama dalam profesi teknik," ujarnya.

Diketahui, pada 2018 lalu, total perdagangan bilateral antara Indonesia dan Australia, mencapai US$8,6 miliar, dengan ekspor utama Indonesia ke Australia, mencakup minyak bumi, furnitur, ban, panel layar, dan alas kaki. 

Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Australia, mencakup gandum, minyak bumi, ternak hidup, batu bara, dan gula mentah.

Badan Koordinasi Penanaman Modal juga melaporkan investasi dari Australia ke Indonesia pada tahun lalu, mencapai US$597 juta. Angka-angka ini diharapkan, akan terus meningkat, begitu perjanjian IA-CEPA ini mulai berlaku. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya