BI Catat Perlambatan Pertumbuhan Kredit Perbankan Triwulain I 2019

Petugas menata tumpukan uang kertas saat melakukan persiapan pengisian ATM.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Survei perbankan Bank Indonesia mencatat, adanya perlambatan pertumbuhan kredit baru pada triwulan I-2019. Hal tersebut, dinilai sesuai dengan pola di awal tahun dan diperkirakan kembali meningkat pada triwulan II-2019.

Ekonomi Makro Tidak Kondusif, OJK Proyeksikan Risiko Perbankan Kuartal II-2024 Terkendali

Dikutip dari survei, Selasa 16 April 2019, penurunan tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan I-2019, sebesar 50,0 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni sekitar 71,7 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan tersebut, terutama bersumber dari kredit modal kerja dan kredit investasi. Pertumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat pada triwulan II-2019, akibat didorong oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi, risiko penyaluran kredit yang rendah, rasio kecukupan modal yang meningkat, dan likuiditas yang cukup.

BRI Catat Sudah Salurkan KUR ke 1,2 Juta UMKM hingga April 2024

Sejalan dengan prakiraan peningkatan penyaluran kredit baru pada triwulan II-2019, standar penyaluran kredit diperkirakan lebih longgar pada periode yang sama. Hal ini tercermin dari perkiraan indeks lending standard triwulan II-2019, sebesar 12,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni sekitar 13,6 persen.

Pelonggaran standar penyaluran kredit, terutama akan dilakukan untuk jenis kredit konsumsi, dengan aspek biaya persetujuan kredit dan jangka waktu kredit yang lebih longgar. 

Tumbuh Double Digit, BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar di Kuartal I-2024

Lebih lanjut, hasil survei ini mengindikasikan bahwa industri perbankan tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit, untuk keseluruhan 2019.

Pertumbuhan kredit pada 2019, diperkirakan mencapai 11,6 persen, di mana optimisme tersebut didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik pada 2019, dan risiko penyaluran kredit yang relatif rendah. (asp)

Chairman ASEAN-BAC Arjad Rasjid.

Soal Aturan Gaji Pekerja Dipotong Tapera, Kadin: Tidak Semua Perusahaan Sehat

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengegaskan, tidak semua perusahaan sehat dan memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan Tapera.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024