Penjualan Lippo Karawaci Naik 304 Persen Kuartal III-2020

CEO Lippo Karawaci, John Riady.
Sumber :
  • fikri

VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan kinerja perusahaan di tengah ekonomi yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19. Sepanjang sembilan bulan 2020, Lippo Karawaci mencatatkan peningkatan marketing sales sebesar 100 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp2,28 triliun. 

Didominasi Rumah Tapak, Lippo Karawaci Cetak Pra Penjualan Rp 1,5 Triliun di Q1-2024

Chief Executive Officer Lippo Karawaci, John Riady, mengungkapkan, pada kuartal III-2020, penjualan meningkat 304 persen yoy menjadi Rp1,2 triliun dari Rp303 miliar dibandingkan kuartal III-2019. 

“Angka di kuartal ketiga melampaui keseluruhan marketing sales sepanjang 1H20, meskipun kondisi makroekonomi yang lemah akibat COVID-19. Proyek perumahan terjangkau tetap menjadi pendorong penjualan, mewakili 51 persen dari total penjualan,” ucap John dikutip dari keterangannya, Kamis 8 Oktober 2020.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

John menyampaikan, perusahaan optimistis akan mampu melampaui target marketing sales sebesar Rp2,5 triliun hingga akhir tahun. Hal itu akan didorong pada kuartal IV dengan sejumlah proyek, antara lain peluncuran kawasan komersial baru di Lippo Village dan penyelesaian terjadwal proyek-proyek yang ada.

Baca jugaMenaker Ida Beberkan Nasib Kenaikan Upah Minimum Provinsi 2021

Kembangkan Kawasan Hijau, Lippo Cikarang Sudah Tanam 95.427 Pohon

Pada kuartal III-2020, menurut dia, Lippo Karawaci telah berhasil meluncurkan lima klaster Cendana Homes, yang merupakan pengembangan perumahan tapak terjangkau pertama di kota mandiri Lippo Village. Klaster itu menjadi salah satu pendorong meroketnya penjualan perusahaan. 

“Seluruh klaster berhasil terjual habis dalam waktu empat hingga enam jam. Secara total, perseroan menjual 651 unit rumah tapak dengan harga rata-rata Rp853 juta dengan kisaran harga dari Rp700 juta hingga Rp1,5 miliar,” ujar John. 

Kinerja Lippo Karawaci, dia melanjutkan, juga didukung oleh capaian positif anak usaha. Antara lain PT Lippo Cikarang Tbk, di mana pada Agustus, mulai melakukan penjualan klaster ketiga di Waterfront Estates bernama Travertine. Perusahaan dapat menjual lebih dari 72 persen dari total 446 unit pada Agustus dan September. 

“Kami terus melihat permintaan yang kuat di segmen perumahan yang terjangkau, didukung oleh penggunaan KPR yang tinggi, yang menyiratkan permintaan pengguna akhir yang tinggi,” kata John.

Selain itu, penjualan apartemen pada triwulan III-2020 meningkat 87 persen menjadi Rp90 miliar dengan selesainya proyek-proyek high-rise di Lippo Village (Hillcrest & Fairview), dan permintaan yang kuat untuk persediaan yang ada di St. Moritz Jakarta. 

Berdasarkan proyek, marketing sales didorong oleh rumah tapak Cendana Homes di Lippo Village senilai Rp555 miliar. Di Makassar, Tanjung Bunga melaporkan penjualan yang kuat di periode sembilan bulan pada 2020, meningkat 52 persen menjadi Rp178 miliar dari Rp117 miliar pada periode yang sama 2019. 

Kemudian, San Diego Hills, pemakaman yang perseroan miliki seluruhnya, mencatatkan penjualan sebesar Rp149 miliar, meningkat 37 persen yoy dari Rp109 miliar pada 2019.

Berdasarkan lokasi, Lippo Cikarang masih menjadi kontributor penjualan terbesar di seluruh bisnis didorong oleh penjualan perumahan tapak yang kuat dan lahan industri. Lippo Village melalui proyek perumahan tapak yang baru diluncurkan melaporkan pertumbuhan penjualan mengesankan sebesar 401 persen yoy 9M20, didorong oleh dua peluncuran yang berhasil dari lima klaster di Cendana Homes. 

Menurut John, meski perusahaan mampu mempertahankan target penjualan sebesar Rp2,5 triliun untuk tahun ini, perusahaan melihat terdapat kemungkinan besar target tersebut akan terlampaui. 

Mengingat ekspektasi adanya tambahan penjualan tanah di Lippo Cikarang dan peluncuran kawasan komersial baru di Lippo Village pada 4Q20. Sementara itu, San Diego Hills berada di jalur yang direncanakan untuk mencapai pendapatan sekitar Rp200 miliar hingga akhir tahun. 

Dijelaskan John, hingga kuartal III-2020, sebesar pembelian yang dibiayai KPR mencapai 53,5 persen dengan komponen penjualan terbesar residensial di Waterfront Estates dan proyek Cendana Homes di Lippo Village. 

Sementara itu, marketing sales Meikarta sepanjang sembilan bulan 2020 mencapai Rp546 miliar atau sebanyak 1.366 unit. Meningkat 109 persen dari penjualan sembilan bulan pada 2019, sebesar Rp262 miliar atau 595 unit. 

“Perusahaan telah mulai menyerahkan unit di Distrik 1, dan sejumlah pemilik kini telah tinggal di beberapa tower, sementara pembangunan Distrik 2 sedang berlangsung,” ujar John.

Per Juni 2020, Lippo Karawaci memiliki total aset US$3,95 miliar dengan bisnis inti terdiri atas pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perusahaan juga secara aktif terlibat dalam proyek pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset. 

John mengatakan, hingga kini perusahaan hadir di 40 kota dengan 1.411 hektare landbank yang siap untuk dikembangkan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya