Optimisme Pemulihan Ekonomi Sokong Pergerakan IHSG

Ilustrasi papan saham IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 8 poin atau 0,14 persen di level 6.083 pada pembukaan perdagangan Jumat, 4 Juni 2021.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk bergerak tertahan pada perdagangan di akhir pekan ini.

"Setelah net capital inflow cukup besar terjadi pada pasar reguler, sebesar Rp888,85 miliar dengan total investor asing melakukan net buy sebesar Rp1,15 triliun di semua pasar," kata Lanjar dalam riset hariannya, Jumat 4 Juni 2021.

Lanjar menambahkan, optimisme akan data ekonomi yang menunjang pemulihan ekonomi Indonesia, masih menjadi dorongan positif untuk ekuitas.

Secara global, investor mempertimbangkan perubahan terbaru dalam hubungan Amerika Serikat-China. Serta komentar dari The Fed tentang potensi pengurangan stimulus.

Baca juga: Kemnaker Buka-bukaan Soal Nasib Karyawan Giant, Ribuan Kena PHK

Saham-saham pertambangan dan real estate menyeret indeks lebih rendah di Eropa. Sentimen selanjutnya, investor masih terkena trigger kemajuan antara hubungan AS-China.

Secara teknikal, IHSG bergerak konfirmasi breakout MA50 dengan pergerakan momentum yang optimis pada indikator RSI dan Stochastic. Namun, pergerakan berpotensi menjenuh setelah overshoot resistance MA50 secara psikologis.

IHSG Melemah Dibayangi Aksi Profit Taking Saham Perbankan Big Cap

"Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi bergerak tertahan di akhir pekan dengan support resistance 6.031-6.111," ujarnya.

Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni BSDE, INCO, CTRA, ACST, ADHI, ERAA, LPPF.

Raisi Berusaha Keras Keluarkan Iran dari Sanksi AS dan Negara-negara Barat, Menurut Pengamat
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin

China Dukung Surat Penangkapan PM Israel Netanyahu dan Pemimpin Hamas

China mendukung tindakan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang meminta surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan sejumlah pemimpin Hamas.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024