Laba Bersih Unilever Rp5,7 T pada 2021, Intip Strategi Bisnis 2022

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

VIVA – PT Unilever Indonesia Tbk mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp39,5 triliun pada 2021. Kategori foods & refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021. 

Raup Laba Bersih Rp483 Miliar pada 2023, BRI Insurance Bagikan Dividen Rp 118 Miliar

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengungkapkan, dengan capaian itu perseroan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp5,7 triliun pada 2021.

Ira mengatakan, daya beli konsumen yang menurun kala pandemi saat ini, membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk kembali ke kondisi normal sebelum pandemi. Tantangan tersebut ditambah adanya lonjakan harga bahan baku juga menyertai operasional Unilever sepanjang 2021. 

Cetak Laba Bersih 2023 Rp 6,8 Triliun, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

Untuk itu Ira menjelaskan bahwa capaian perseroan di tengah berbagai tantangan daya beli ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme di tahun-tahun mendatang.  

"Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori foods and refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini”, tegas Ira dikutip dari keterangannya, Jumat, 11 Februari 2022.

RUPST Bukit Asam Sepakat Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun, 75 Persen dari Laba Bersih

Ira juga menekankan, komitmen perseroan terus memastikan ketersediaan opsi produk unggulan Unilever pada tingkatan harga yang terjangkau. Dengan menetapkan rekomendasi harga yang disarankan pada rentang Rp500-2.000, khususnya pada portofolio produk primer yang sangat dibutuhkan masyarakat.

"Pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui jalur distribusi yang tepat juga menjadi aspek penting keunggulan perseroan.

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, menilai kinerja dari PT Unilever Indonesia, Tbk (Unilever) dilihat dalam beberapa tahun terakhir memang masih mencatatkan kinerja yang baik. 

Dari sisi kinerja masih menjanjikan, apalagi produk-produk emiten dengan kode saham UNVR ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Karena merupakan barang kebutuhan sehari-hari. 

Tantangan, memang lebih pada kondisi pandemi. Meski begitu, daya beli akan tetap ada. Bisa saja ada pengurangan konsumsi masyarakat, namun tetap saja orang beli produk Unilever. 

"Misal, produk sabun. Meski ekonomi lesu orang tetap membutuhkan untuk kebutuhan sanitasi setiap harinya. Implikasinya, konsumen akan lebih berhemat dengan mengurangi pembelian. Misal, yang sebelumnya beli sabun kemasan isi ulang besar/botol, sekarang orang beli kemasan lebih kecil," jelas Reza.

unilever hq

Photo :
  • urbika.com

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2021 UNVR telah merilis 44 produk, baik launching maupun re-launching. Yang, sebagian besarnya berasal dari sub-segmen beauty & personal care.

Pada rilis resmi yang diterima redaksi, pada Triwulan-IV tahun 2021, Unilever juga berhasil meluncurkan beberapa inovasi lain yang sejalan dengan strategi prioritas perseroan dalam hal perluasan portfolio ke segmen premium dan value

Pada 2022, Unilever memiliki 5 strategi utama, pertama intensifikasi merek unggulan melalui inovasi untuk memperluas pasar, kedua perluasan portofolio untuk menjangkau segmen premium dan segmen value, dan ketiga penetrasi kanal penjualan utama seperti GT dan ritel modern dan kanal penjualan masa depan (e-Commerce). 

Kemudian keempat menjadi yang terdepan dalam membangun kapabilitas digital dan penggunaan data, dan terus memimpin dalam bisnis yang berkelanjutan.

“Kami optimis bahwa di tahun 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab,” tutup Ira.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya