Kolaborasi Pertamina-PLN Siap Listriki Produksi Pupuk Indonesia

Sinergi PLN, Pertamina dan Pupuk Indonesia.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati memastikan, pihaknya akan bekerja sama dengan PT PLN untuk 'menyetrum' pabrik-pabrik PT Pupuk Indonesia Tbk, supaya bisa berproduksi dengan energi baru terbarukan (EBT).

Pertamina Gandeng Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP)

Hal ini diakui Nicke sebagai dukungan kepada PT Pupuk Indonesia, yang berkomitmen memproduksi produk pupuk dan turunannya agar lebih ramah lingkungan sesuai tujuan pembentukan green industry cluster atau klaster industri hijau.

"Jadi tiga BUMN ini akan berkolaborasi untuk menciptakan green industry cluster, demi menuju (kepada konsep) green economy yang akan menjadi leading di masa depan," kata Nicke dalam telekonferensi, Rabu 23 Februari 2022.

Komisi VI DPR Tak Setuju Penerapan Sistem 4 Hari Kerja dalam Seminggu di BUMN

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Bertindak Tegas

Langkah itu diakui Nicke akan dimulai dari sinergi Pertamina-PLN, dalam mengembangkan pembangkit listrik EBT yang nantinya akan menyuplai pasokan listrik ke pabrik-pabrik milik PT Pupuk Indonesia.

PTPN Group Buka Suara soal Mantan Pejabatnya Jadi Tersangka Korupsi HGU

Dengan demikian, hasil produksi pupuk dan turunannya yang berasal dari PT Pupuk Indonesia, akan menjadi produk-produk yang lebih ramah lingkungan karena berasal dari pemanfaatan EBT hasil sinergi antara Pertamina dan PLN.

"Jadi kita harus membuat suatu pencapaian dan rekam jejak dalam hal pemanfaatan EBT, untuk kepentingan pembentukan green industry cluster yang dimulai dari sinergi antara Pertamina, PLN, dan Pupuk Indonesia," ujarnya.

Ilustrasi pupuk Indonesia dari petani.

Photo :

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala N. Mansury berharap, MoU yang sudah ditandatangani oleh Pertamina, PLN, dan Pupuk Indonesia itu nantinya bisa betul-betul direalisasikan, untuk mengembangkan green industry cluster atau klaster industri hijau.

"Kita juga sudah diskusikan bersama, dan tentunya kita berharap bahwa melalui sebuah perjanjian kerja sama yang hari ini ditandatangani hal itu bisa menjadi satu momentum untuk bagaimana merealisasikan green industry cluster tersebut," kata Pahala, Rabu 23 Februari 2022.

Dia menegaskan, Indonesia harus bisa melihat bahwa green economy dapat menjadi sebuah kesempatan emas, karena tidak semua negara memiliki sumber daya seperti yang dimiliki Indonesia. 

Hal itu juga ditunjang dengan sejumlah kawasan industri eksisting, seperti yang dimiliki oleh PT Pupuk Indonesia di Kawasan Industri Pupuk Kujang dengan total luasan sekitar 300 hektare.

"Kemudian ada juga Kawasan Industri Pupuk Iskandar Muda, serta pabrik dan Kawasan Industri Sriwijaya di Sumatera Selatan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya