Kementan: 1.519 Ekor Ternak Sudah Divaksinasi PMK di Jatim dan Jateng

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sumber :
  • ANTARA/Anggi Mayasari

VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan, pelaksanaan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah tercatat sebanyak 1.519 ekor ternak. Hal itu merupakan pendataan pada 20 Juni 2022 hingga pukul 14.20 WIB

Pejabat Eselon I Kementan Kompak Pakai Pin WTP Emas, Ternyata Dibeli Pakai Duit Sharing

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, dari jumlah vaksinasi yang sudah dilakukan tersebut akan terus bertambah. Kemudian vaksinasi hewan ternak juga telah dilakukan hari ini di Jawa Barat.

“Di Jawa Barat juga telah di mulai hari ini di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, dan secara paralel akan diikuti pada provinsi-provinsi dan kabupaten-kabupaten lainnya,” jelas Kuntoro dalam telekonferensi, Senin 20 Juni 2022.

BAP Saksi Ungkap SYL Minta Belikan Keris Emas, Harganya Fantastis

Mentan Syahrul saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, Sabtu(18/6/22).

Photo :

Kuntoro menjelaskan terkait dengan agenda vaksinasi hewan ternak, Kementan dan Pemerintah Daerah (Pemda) sudah menyiapkan beberapa hal. Di mana itu diantaranya, memastikan penggunaan vaksin PMK darurat sesuai dengan target lokasi, kualitas, dan jumlah.

Anak Buah Ungkap Ancaman SYL Kepada Bawahannya yang Tidak Sejalan

“Mengingat data populasi ternak sehat di lapangan sangat dinamis pemerintah terus memantau kasus dan lokasi ternak untuk memastikan vaksinasi tepat sasaran dan sesuai target,” ujarnya.

Selain itu, Kementan juga akan memastikan vaksin yang akan diberikan kepada hewan ternak dalam kondisi yang baik atau tidak rusak. Sehingga proses distribusi harus sesuai dengan standar suhu penyimpanan sesuai dengan ketentuan.

Kuntoro menyatakan, Tindakan vaksinasi merupakan tindakan permanen untuk mengendalikan wabah PMK. Selain itu juga sebagai bagian dari memberikan kekebalan terhadap hewan dari virus PMK.

“Hewan ternak yang pernah terjangkit PMK, dan sembuh untuk sementara tidak menjadi target vaksinasi darurat karena telah memiliki kekebalan alami. Karena itu pemerintah mengejar target vaksinasi untuk dilaksanakan secara cepat dan massal, agar mencapai kekebalan kelompok pada minimal 80 persen populasi hewan rentan,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya