Kata Pelaku Usaha Pakai Gaslink Bisa Efisiensi hingga 20 Persen

Ilustrasi pemasangan Gaslink PGN.
Sumber :
  • Dok. PGN

VIVA – Sejumlah pelaku usaha mengungkapkan beberapa manfaat dari penggunaan Gaslink yang digunakan untuk kepentingan industri dan komersial. Di mana pemanfaatan Gaslink memberikan sejumlah efisiensi dalam bisnis tersebut.

Bea Cukai Dampingi Mendag Ekspos Temuan Kapal Tanker Tanpa Izin Impor

Seperti halnya yang dirasakan oleh Manajer Restoran Pagi Sore di Jakarta, Bambang, di mana dirinya merasa sangat terbantu dalam penggunaan Gaslink yang digunakannya dalam memasak di restorannya. 

“Penggunaan Gaslink sangat membantu kami mendapatkan efisiensi. Bukan hanya 5 persen atau 10 persen tetapi kami dapat merasakan efisiensi hingga 20 persen,” ungkap Bambang dalam keterangannya, Rabu 29 Juni 2022. 

Menteri ESDM Sebut Subsidi BBM Berpotensi Membengkak, Ini Penyebabnya

Baca juga: 4 Ruas Tol Ini Ditargetkan Rampung Sebelum Jabatan Jokowi Selesai

Hal yang sama juga dirasakan oleh Manajer Pabrik PT Tanamas Industry Communitas, Sonny A Tanamas. Menurut dia, Gaslink membantu produk rotan yang dihasilkan oleh Tanamas mampu bersaing di pasar internasional.

Terus Bertumbuh, PNM Berhasil Salurkan 12,5 Triliun dan Berdayakan 15,1 Juta Nasabah Ultra Mikro

“Efisiensi yang kami dapatkan dari penggunaan Gaslink dapat membantu kami menekan biaya produksi, sehingga produk kami dapat bersaing di pasar internasional,” ungkap Sonny. 

Gaslink itu sendiri diinisiasi PT Gagas Energi Indonesia yang merupakan bagian dari Subholding Gas Pertamina yang tepat berusia 11 tahun pada 27 Juni 2022 lalu. 

Di tahun ke-11, Gagas terus memantapkan komitmennya mendukung Subholding Gas dalam perannya mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia dan memperluas akses energi bagi masyarakat dan pengguna gas bumi. 

Gagas menjembatani akses energi bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh Infrastruktur gas pipa melalui penyaluran gas bumi beyond pipeline. 

Pemanfaatan gas bumi beyond pipeline melalui teknologi compressed natural gas (CNG) yang dilakukan oleh Gagas, difokuskan untuk menyasar segmen UMKM dan komersial melalui Gaslink Cylinder (C-cyl).

Energi Baik PGN Siaga 24 Jam untuk Industri dan Rumah Tangga

Photo :
  • VIVA/Dhana Kencana

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah menegaskan, kehadiran Gagas tidak hanya mendukung PGN dalam memperluas akses gas bumi melalui teknologi beyond pipeline, tetapi Gagas juga mendukung pelaku industri untuk dapat bangkit dari hantaman pandemi melalui penyediaan energi yang efisien. 

"Melalui Gaslink dan Gaslink Cylinder yang terus dikembangkan oleh Gagas, kami ingin membantu para pelaku industri untuk dapat bertahan melalui penggunaan energi yang efisien,” jelas Hardiansyah. 

Dan untuk tahun ini, Gagas bersama dengan PGN juga terus menginisiasi pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perluasan pemanfaatan gas bumi di wilayah tersebut ditargetkan dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi antara 700.000-750.000 M3 per bulan.

Gagas bersama PGN pertama kali melayani pelanggan gas bumi di Jawa Tengah pada 2014 melalui pembangunan infrastruktur gas alam terkompresi di Kawasan Industri Tambak Aji Semarang. 

Gagas membawa gas bumi yang diambil dari Surabaya untuk selanjutnya disalurkan ke Pressure Reducing System (PRS) di Tambak Aji dan disalurkan oleh PGN ke 13 pelanggan industri dan 97 pelanggan rumah tangga khususnya di wilayah Semarang. 

Ke depan, selain melalui PRS Tambak Aji Semarang, Gagas akan mencoba membuka pasar di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Gaslink Cylinder untuk pengguna gas bumi dengan kebutuhan energi rata-rata sekitar 500 m3–2.000 m3 per bulan. 

“Di tahun 2022, Gagas telah mempersiapkan infrastruktur Gaslink Cylinder sebanyak 100 tabung untuk melayani kebutuhan pengguna gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertahap pada 2023 Gagas akan mempersiapkan sekitar 250 tabung lagi. Harapannya kami dapat memenuhi kebutuhan para pelaku industri di wilayah ini, dan akses masyarakat terhadap gas bumi menjadi lebih mudah,” ujar Hardiansyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya