Perkuat Tata Kelola Pelabuhan, Pelindo Jajaki Kolaborasi dengan TII

Pelabuhan Tanjung Priok.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Bisnis – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan Transparansi Internasional Indonesia (TII) menjajaki kerja sama dalam perkuatan Good Corporate Governance (GCG). TII diketahui merupakan organisasi masyarakat sipil global yang bergerak dalam bidang integritas dan anti-korupsi. 

Kinerja April Moncer, BTN Catat Pertumbuhan Kredit 14,43 Persen Jadi Rp 345,5 Triliun

Pada saat kunjungan perdana dari TII ke Kantor Pusat Pelindo, kedua belah pihak berdiskusi tentang potensi kerja sama yang dapat dilakukan ke depan.  

"Pelindo berkomitmen penuh dalam penguatan kepatuhan GCG di setiap proses dan lini bisnis perusahaan," ujar Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Oktober 2022. 

Lion Parcel Ungkap Strategi Penetrasi Pasar ke Segmen UMKM dan Korporat

Pelabuhan Tanjung Priok

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Hadir dalam kunjungan ini Sekretaris Jenderal TII, J. Danang Widiyoko dan Wawan Suyatmiko Deputi Sekretaris Jenderal TII. Mereka diterima  oleh Ali Mulyono dan Group Head Satuan Pengawasan Internal Pelindo, Widodo. 

JK Sebut Kasus Korupsi LNG Eks Dirut Pertamina Karen Murni Bisnis, Ada Untung-Rugi

Dalam kesempatan ini, TII meninjau secara langsung proses bisnis dan pelayanan operasional yang ada di pelabuhan Tanjung Priok, yakni melalui Integrated Planning and Control Room.

Di ruang ini terdapat dashboard Marine Traffic, Terminal Petikemas, Terminal Multi Purpose dan Traffic Management. Fungsinya adalah untuk memudahkan komunikasi antara petugas pelayanan kapal dan pelayanan barang, sehingga terdapat sinergi antara kedua pelayanan tersebut, termasuk dalam data transaksi maupun eksekusi pekerjaannya.

Sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja sesuai prinsip-prinsip GCG, Pelindo telah mengimplementasikan beberapa program kerja antara lain; sosialisasi GCG di seluruh wilayah kerja Pelindo, penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan ISO 37001:2016.

Selain itu juga penandatanganan Pakta Integritas, pelaporan LHKPN secara rutin, aplikasi Single Whistle Blowing System (WBS) yang terintegrasi di Pelindo Group, pembentukan Unit Pengelola Gratifikasi (UPG), kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait upaya pemberantasan korupsi, serta kerjasama dengan Kejaksaan (Jamdatun) terkait penanganan masalah hukum.    

“Sebagai perusahaan berkelas dunia, Pelindo harus patuh dengan semua standar global," ujar J. Danang Widiyoko.

Utamanya, lanjut dia, dengan mengadopsi prinsip-prinsip good governance, dengan menerapkan prinsip dan menjalankan bisnis yang transparan, akuntabel dan partisipatif serta bersih dari korupsi dan berintegritas. 

"Saya lihat Pelindo sudah mengadopsi semua, tantangannya adalah bagaimana pelaksanaan, implementasi dan evaluasinya. Harapan saya WBS-nya terus diperkuat karena dari situ upaya perbaikan bisa dilakukan. Ke depannya perlu dilakukan survei pada seluruh pihak yang berinteraksi dengan Pelindo sehingga mampu mendorong perbaikan ke arah yang lebih maju secara terus-menerus,” paparnya.

Pada bisnis inti perusahaan atau sisi operasional, kepatuhan GCG diterapkan Pelindo antara lain dalam penggunaan metode cashless payment dalam setiap transaksi, optimalisasi digitalisasi dalam proses operasional serta pengadaan barang dan jasa bersama atau terpusat sehingga meminimalisir adanya tindak korupsi atau kecurangan yang mungkin terjadi. 

“Ke depan kami akan terus memperkuat Area of Improvement tata kelola di berbagai lini perusahaan, salah satunya melalui kolaborasi dengan Transparansi Internasional Indonesia,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya