Menko Luhut Pastikan Pembangunan Lokasi Gelaran F1H20 Rampung 20 Februari 2023
- Dokumentasi Kementerian Marives.
VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menargetkan pembangunan lokasi penyelenggaran F1 Power Boat (F1H2O) di Silangit, Sumatera Utara (Sumut), akan selesai pada 20-22 Februari 2023 mendatang.
"Waktunya tinggal sekitar 50 hari lagi. Tanggal 24-26 pertandingan, jadi tanggal 20-22 lah semua selesai," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis, 5 Januari 2023.
Luhut menegaskan bahwa dalam progres ini, semua harus dikerjakan secara terintegrasi. Tujuannya agar apa yang dikerjakan bisa membuahkan hasil yang maksimal, serta cepat diselesaikan.
"Ini juga kan F1H2O dilaksanakam lima tahun lagi baru ke sini lagi, jadi harus bagus. Sehingga orang batak itu bisa juga dilihat seperti orang Bali dalam G20 di Bali kemarin yang sukses digelar,” ujarnya.
Tak hanya itu, Luhut melihat bahwa F1H2O ini merupakan program jangka panjang, sehingga Pemerintah juga akan membersihkan area di sekitar acara. Di antaranya yakni dengan membersihkan pemukiman padat penduduk.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
- VIVA/Anisa Aulia
“Jadi sebenarnya kita harus lakukan pembersihan sapanjang sini. Karena kalau tidak, Danau Toba itu akan tercemar orang buang kotoran ke dalam dan seterusnya," kata Luhut.
"Jadi kita juga harus bisa melihat ke depan. Dulu mungkin pemerintah kita kurang tertib, dan sekarang bisa lebih tertib. Jadi mari bekerja sama dalam event ini," ujarnya.
Danau Toba.
- VIVA/B.S. Putra
Diketahui, penyelenggaraan ajang Formula One Powerboat World Championship (F1 H2O) rencananya bakal digelar di Danau Toba, Sumatera Utara, pada 24-26 Februari 2023.
Pemerintah meyakini bahwa penyelenggaraan kegiatan tersebut akan mampu meningkatkan nilai indeks pariwisata berkualitas di kawasan Danau Toba.
Dampingi Putrinya ke Polda Bali, Roy Marten Minta Developer Vila Sunset tanggung Jawab
Putri Roy Marten sewa vila kepada saudara Paul selama 20 tahun kepada CV Bali Jaya Property. Tapi, setelah bayar Rp980 juta, bangunan vila yang dijanjikan tidak selesai
