Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A Ditargetkan Dibuka Fungsional Saat Momen Mudik Lebaran 2023
VIVA Bisnis – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Helson Siagian mengatakan proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A sudah mencapai 95 persen pembangunannya. Menurut dia, jalan tol ini sudah siap untuk digunakan masyarakat yang hendak mudik Lebaran Idul Fitri 2023 nanti.
Saat ini, Pemerintah sedang mengebut penyelesaian konstruksi seksi tol yang meliputi jalur Probolinggo Timur-Gending sepanjang 8,5 kilometer untuk melengkapi Seksi 1-3 yang telah beroperasi sejak 2019.
"Progres fisik pada Seksi 4A telah mencapai 95 persen. Nantinya, bagian ini akan dibuka secara fungsional untuk mendukung arus mudik dan arus balik Lebaran 2023," kata Helson melalui keterangannya pada Kamis, 9 Maret 2023.
Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Gempol-Pasuruan.
- Biro Pers Istana.
Menurut dia, Tol Paspro salah satu ruas utama dari Jalan Tol Trans Jawa. Ia menyebut tol ini selain menjadi pintu masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, tentu akan meningkatkan konektivitas wilayah serta mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.
Dengan demikian, ia mengatakan KSP berharap ke depan Pemerintah daerah dapat memanfaatkan keberadaan Tol Paspro dengan membangun sentra-sentra ekonomi dan kawasan produksi rakyat di sepanjang koridor jalan tol.
Spot Terbaik Di Bromo Dan Wajib Dikunjungi
- U-Report
"Kita optimis Tol Paspro akan mampu menggerakkan roda perekonomian di kawasan Jawa Timur," ujarnya.
Untuk diketahui, Tol Paspro sepanjang 43,75 km terdiri dari empat seksi, yaitu Seksi 1 Grati Pasuruan - Tongas, Seksi 2 Tongas - Probolinggo Barat, Seksi 3 Probolinggo Barat - Probolinggo Timur, dan Seksi 4A Probolinggo Timur - Gending.
Ruas ini dikelola oleh PT Transjawa Paspro Jalan Tol selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan dikerjakan oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana. Nantinya, ruas ini akan tersambung dengan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang telah melalui groundbreaking bulan lalu. Adapun, tarif untuk kendaraan Golongan I kurang lebih dibanderol sebesar Rp1.000 per kilometer.
